SERANG, BANPOS – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui Daarut Tauhiid (DT) Peduli, menyalurkan bantuan unit ambulans di 4 Pondok Pesantren (Ponpes) di Banten. Bantuan tersebut merupakan program Kemaslahatan BPKH yang diberikan langsung kepada para pimpinan Yayasan Darul Iman Gunung Anten, Yayasan Hufadz Manbaul Quran, Ponpes Nurul Huda Taringgul, dan Ponpes Hidayatul Anwar.
Serah terima ambulans dilaksanakan pada Senin, (16/7) di Ponpes Darul Iman, Gunung Anten, Cimarga, Lebak, Banten. Dilakukan secara hybrid, dihadiri oleh Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, yang diwakili oleh Asda 1, Anggota komisi VIII DPR RI, Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya, yang diwakili oleh Pimpinan Rumah Aspirasi Hasbi Jayabaya, Deputi Bidang Keseketariatan dan Kemaslahatan BPKH, Rahmat Hidayat, Direktur Utama DT Peduli, Muhammad Bascharul Asana, serta empat perwakilan yayasan dan Ponpes penerima manfaat.
Direktur Utama DT Peduli, Muhammad Bascharul, menjelaskan bahwa serah terima ini merupakan simbol terbukanya pintu-pintu manfaat dari berbagai kegiatan yang dijalankan para penerima manfaat ambulan tersebut.
“Adanya kendaraan ini diharapkan misi-misi kemanusiaan dan upaya-upaya bantuan kesehatan dapat lebih maksimal dijalankan masing-masing yayasan maupun pondok pesantren,” ujar pria yang akrab disapa Ruly ini, saat memberikan sambutan secara daring melalui aplikasi zoom meeting.
Ia menjelaskan, Ambulans-ambulans tersebut nantinya akan digunakan untuk melayani masyarakat sekitar pesantren, hingga lintas desa di satu kecamatan.
“Jadi, nilai kebermanfaatannya lebih besar dan luas,” terangnya.
Ruly mengaku, kerjasama antara BPKH dengan DT Peduli sudah lama terjalin dengan program yang beragam. Selain penyaluran ambulans, bentuk kerja sama lainnya pun sudah dilaksnakan dari mulai bantuan kebencanaan, kesehatan, pendidikan, program Ramadan, program Idul Adha, dan sebagainya.
“Tentu bagi DT Peduli, bantuan ambulans ini merupakan beberapa bagian dari kerjasama yang terjalin dengan BPKH, ini merupakan tambahan kepercayaan BPKH yang harus kami syukuri. Kami sangat berterima kasih, semoga kepercayaan ini dapat kami gunakan sebaik-baiknya dan juga bagi yayasan penerima manfaat, bisa menjalankan amanah ini bisa memelihara dan menggunakan semaksimal mungkin baik kualitas maupun kuantitas,” tandasnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Keseketariatan dan Kemaslahatan BPKH, Rahmat Hidayat mengatakan, dengan kondisi lokasi Ponpes yang jauh dari jangkauan, hal itu harus menjadi perhatian serius. Dihadirkan ambulan, guna menjaga keselamatan jiwa warga baik di lingkungan pesantren maupun warga sekitar.
“Ini harus menjadi perhatian kita, menjaga keselamatan jiwa. Dalam konteks keislaman, berdoa sangat penting, tapi ikhtiar dhohir juga perlu,” ucapnya.
Dimasa pandemi saat ini, sangat dirasakan dampaknya disemua lini. BPKH berlomba-lomba untuk sebisa mungkin memberikan pertolongan, dengan bantuan yang terbaik yang diriringi dengan administrasi yang ketat.
“Agar maslahah, baik kepada penerima bantuan maupun bagi donatur. Karena setelah kami mengetahui, ternyata jarak dari Ponpes ke RS sangat jauh, lebih dr 100 kilometer,” tandasnya. (MUF/AZM)
Tinggalkan Balasan