Penghina Baduy Dituntut Minta Maaf

SERANG, BANPOS – Seorang yang diketahui berprofesi sebagai jurnalis, Mohammad Barnie dianggap telah menghina masyarakat adat Kanekes atau Baduy melalui ciutannya di Twitter pada Senin (16/8) lalu. Atas tindakannya masyarakat pencinta Baduy menuntut kepada Barnie agar segera meminta maaf.

“Membaca tulisan saudara Mohammad Barnie, oknum wartawan tirto.id melalui akun Twitternya yang diunggah Senin 16 Agustus jam 08:40, adalah bentuk penghinaan terhadap masyarakat adat Kanekes (Baduy). Kalimatnya sangat merendahkan. Tak pantas seorang jurnalis membuat statement yang menyakiti hati Urang Kanekes. Cuitan itu terbilang rasis dan su’ul adab, yang sangat tidak pantas diungkapkan oleh seorang insan pers,” kata Budayawan, Uday Suhada dalam siaran persnya, Selasa (17/8).

Dalam ciutannya, kata Uday, Barnie dijelaskan Uday menulis ” ‘Azzzsksksks Jokowi make baju adat Baduy Civok bgt, tinggal bawa madu + jongkok di perempetan ”. “Ini jelas tidak pantas diucapkan,” kata Uday.

Karena itu, Uday selaku pecinta Baduy yang intens berkomunikasi dengan para tokoh adatnya sejak 1994, menyatakan keberatan atas pernyataan Mohammad Bernie dalam twitternya yang menghina urang Kanekes. Saya merasa tersinggung atas statement-nya yang melukai nilai-nilai kemanusiaannya.

“Maka dari itu saya menuntut saudara Mohammad Barnie untuk segera menyampaikan permohonan maaf secara langsung dan terbuka serta pernyataan tak akan lagi menghina warga Kanekes,” ujarnya.

Dan apabila yang bersangkutan tidak juga mentunaikan apa yang diminta, maka pihaknya akan menyusun kekuatan.
“Apabila dalam 1×24 jam sejak dibuatnya pernyataan ini tidak diindahkan, maka saya dan kelompok pecinta Baduy akan menggalang berbagai elemen warga Banten untuk meminta pertanggungjawaban saudara Mohammad Barnie secara langsung kepada masyarakat adat Baduy,” pungkasnya.

Terpisah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten merasa bangga dan terharu ketika menyaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan pakaian adat suku Baduy saat menghadiri Sidang Tahunan MPR Tahun 2021 sebagai agenda resmi menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-76 di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (16/8).

Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumi mengapresiasi dan bangga, baju adat Baduy dipergunakan Presiden Jokowi dalam Sidang Istimewa DPR/MPR pada 16 Agustus 2021.

“Ada satu sistem dan pola kehidupan masyarakat Baduy yang perlu kita contoh, salah satunya sistem ekonomi gotong royong. Sistem sosialnya memberikan suatu contoh tersendiri, di antaranya tradisi yang mengatur hubungan dengan masyarakat lain, sistem mengolah lahan, bagaimana mereka bisa survive sejak ratusan tahun lalu,” ujar Wahidin.

Wahidin menambahkan, sistem ekonomi gotong royong yang dipegang teguh oleh masyarakat Baduy merupakan nilai yang tidak lekang oleh dinamika perkembangan zaman. Pada kesempatan tersebut,
Wahidin mengatakan peringatan hari kemerdekaan RI 17 Agustus 2021 saat ini, memberikan makna hakiki amanah kemerdekaan untuk mengisi pembangunan dan mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

“Salah satu upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat itu dengan memberikan layanan kesehatan dan pendidikan. Amanah kemerdekaan adalah membangun dan mensejahterakan rakyat,” ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) Banten Andika Hazrumy mengaku bangga dan terharu menyaksikan Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat khas Provinsi Banten dari suku Baduy dalam forum resmi lembaga tertinggi negara yang diikuti secara virtual oleh seluruh daerah di Indonesia.

“Tentu saja kita masyarakat Banten patut berbangga dan secara pribadi saya juga merasa terharu,” ujar Andika usai mengikuti secara virtual Rapat Paripurna DPRD Provinsi Banten dengan agenda mengikuti sidang tahunan MPR, Senin (16/8).

Andika mengatakan dirinya merasa bangga dan terharu karena penghargaan yang begitu tinggi dari negara kepada masyarakat adat Baduy sebagai masyarakat adat khas Provinsi Banten dengan dikenakannya baju adat Baduy itu oleh Kepala Negara Presiden Jokowi pada forum tertinggi negara.(RUS/ENK/RMID)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *