Dianggap Mengganggu, Cara Kerja Bea Cukai Merak Dikeluhkan

CILEGON, BANPOS – Puluhan dus diduga rokok ilegal diamankan petugas Bea dan Cukai Merak. Petugas mengamankan rokok ilegal tersebut dari dua bus yang terparkir di rumah makan Kaffei yang berada Lingkungan Gerem Raya, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Kamis (9/9/2021) sekira pukul 23.10 WIB.

Hasil pantauan di lapangan, petugas saat operasi menggunakan dua kendaraan warna putih dan abu-abu. Terlihat, kendaraan berwarna abu-abu terparkir di depan rumah makan tepat dibelakang deretan bus yang tengah terparkir untuk istirahat penumpang. Sementara kendaraan berwarna putih berada di seberang jalan. Petugas yang diperkirakan berjumlah enam orang menggunakan baju bertuliskan Custom ini terlihat melakukan pemeriksaan.

Kemudian beberapa petugas sekitar 15 menit kemudian memindahkan kendaraan warna abu-abu ke seberang rumah makan. Tak lama, petugas tampak mengangkut sejumlah kardus ke bak kendaraan. Di rumah makan itu, terlihat seorang petugas tengah meminta keterangan dari sopir bus. Usai memeriksa, petugas beranjak ke kendaraan. Petugas sebelum meninggalkan lokasi tampak mengabadikan foto dengan barang bukti yang diamankan.

Saat dikonfirmasi pemilik Rumah Makan Kaffei, Ramadan Harahap tak menampik petugas mengamankan barang diduga rokok ilegal dari sebuah bus.

“Mereka tadi razia rokok di bus. Rokok yang nggak ada cukai. Kurang lebih (petugas) 6 orang. Angkut kira-kira 10 dusan lah dari Bus Pentoh,” tuturnya.

Lebih lanjut Ramadan menceritakan, aksi petugas berlangsung cukup lama sekitar 1,5 jam. Saat itu, sopir bus yang mengangkut barang sempat diminta keterangan.

“Tadi minta tandatangan (sopir) saja, buat pengambilan bukti barang. Kan sopir juga tidak mau disalahkan. Yang punya barang bisa saja nanti nuntut kan,” terangnya.

Kemudian, ia mengungkapkan operasi yang dilakukan petugas Bea Cukai sudah sering terjadi di tempat usahanya. Namun lantaran sering dia malah mengeluh. Operasi oleh petugas membuat usahanya menjadi terganggu.

Kata dia, terkadang saat operasi, petugas tidak meminta izin dengan baik-baik kepada dia selaku pemilik rumah makan.

“Pernah dia (petugas) bongkar muatan bus, kandang-kadang nggak izin sama kita. Dia bilang, dia petugas, petugas Bea Cukai. Saya bilang, bapak memang petugas, tapi saya pemilik usaha disini, punya wilayah disini, izin dulu,” ungkapnya.

Kemudian Ramadan mengatakan tidak hanya menggangu usahanya tetapi operasi terkadang membuat penumpang bus tidak nyaman. Penumpang yang semestinya makan dan beristirahat tenang malah nonton aksi operasi petugas. Ia juga mengeluh, petugas dalam operasi juga parkir kendaraan sembarangan yang terkesan tidak menghargai tempat usahanya.

“Maksud saya kan, biar penumpang turun dulu, istirahat dulu biar sopir istirahat dulu. Kan begitu. Terus dia, kalau parkir mobilnya itu, dibenerin. Jangan bus pas lagi markir masuk, dia parkir main palang aja. Kita saling menghargai lah. Polisi saja nggak gitu-gitu amat,” terangnya.

“Rugikan kita lah pak. Kayak (operasi) tadi, bongkar barang, bus lain mau masuk (terganggu). Terus itu jadi tontonan penumpang, akhirnya ngehalangi bus yang mau masuk,” sambungnya.

Ramadan mengungkapkan pada dasarnya dirinya mendukung operasi yang dilakukan petugas Bea Cukai memberantas rokok tanpa cukai, minuman ilegal dan barang ilegal lainnya. Hanya saja, dalam operasi jangan sampai menganggu usahanya dan bisa saling menghargai.

“Saya dasarnya menghargai petugas, karena itu kan Bea Cukai, itu kan cukai rokok yah. Saya mendukung karena itu kan untuk pajak. Cuman teknis mereka, cara kerjanya yang agak mengganggu ke kita lah. Tugas mereka kan, ambil rokok, minuman yang tidak ada cukainya, artinya tidak ada pemasukan ke pemerintah. Kami mendukung yang mereka lakukan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor KPPBC Madya Pabean Merak, Beni Novri mengatakan terkait razia rokok diduga ilegal dirinya belum bisa memberikan penjelasan lebih rinci terkait jumlah penangkapan.

“Itu masih dalam proses mas, dalam proses perhitungan dan sebagainya,” kata Beni saat dikonfirmasi, Jum’at (10/9/2021).

Saat disinggung terkait kronologi penangkapan. Beni mengaku belum menerima laporan dari petugas di lapangan.

“Ini belum dilaporin ke saya mas, entar ya mas,” tutupnya. (LUK)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *