SERANG, BANPOS – Kurangnya personel dan sarana-prasarana penanganan bencana yang dialami oleh BPBD Kota Serang, menjadi tantangan tersendiri dalam setiap penanganan bencana alam. Seperti saat peristiwa cuaca ekstrem pada Selasa (14/9) lalu, BPBD ‘kelimpungan’ menangani 5 kejadian susulan cuaca ekstrem itu.
Untuk diketahui, pada Selasa lalu, Kota Serang ‘porak poranda’ diterjang cuaca ekstrem. Dilaporkan terdapat 6 titik lokasi banjir dengan tinggi 30 cm hingga 1,5 meter, tanah longsor di dua titik, rumah roboh di dua titik, pohon tumbang di dua titik dan warga hanyut di satu titik.
BPBD Kota Serang yang hanya beranggotakan sebanyak 17 personel Tim Reaksi Cepat (TRC), harus bisa hadir dan membantu berbagai kejadian di sejumlah titik tersebut. Hal itu yang menurut Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang, Diat Hermawan, menjadi kekurangan dari badan yang ia pimpin.
Diat mengatakan, idealnya BPBD Kota Serang memiliki personel TRC sebanyak 30 orang. Jumlah tersebut dihitung dari banyaknya kecamatan yang ada di Kota Serang, yakni sebanyak 6 kecamatan.
“Memang kalau berbicara ideal, jumlahnya itu 30 anggota. Kita hitung setiap kecamatan minimal 5 personel TRC. Nah berarti 6 kecamatan, butuh 30 anggota. Sekarang baru 17,” ujarnya, Kamis (16/9).
Menurut Diat, pihaknya sudah beberapa kali mengajukan penambahan jumlah anggota TRC. Beruntungnya, tahun ini BPBD diberikan tambahan jumlah personel sebanyak tiga orang.
“Untuk tahun ini Alhamdulillah kita mendapatkan tambahan tiga anggota. Jadi kalau dihitung keseluruhan, anggita TRC kami menjadi sebanyak 20 orang anggota,” ungkapnya.
Sebenarnya, Diat mengaku jumlah tersebut masih jauh dari kata cukup. Meskipun ia memaklumi bahwa kekuatan anggaran Kota Serang, belum menyanggupi pengadaan tambahan anggota dengan jumlah yang ideal.
“Kembali pada kekuatan anggaran lagi. Karena memang bisanya tahun ini bertambah tiga, jadi Alhamdulillah. Saya berharap sih tahun depan bisa bertambah lagi, dan bukan Tenaga Harian Lepas (THL) tapi PNS atau PPPK,” ucapnya.
Diat juga menerangkan, sangat jarang ada orang yang berminat masuk ke BPBD untuk bekerja sebagai TRC. Bahkan sejak 2020, pihaknya sudah berkali-kali gonta ganti personel TRC, lantaran beberapa ada yang mengundurkan diri.
“Entah kenapa ada saja yang tidak lama. Ada yang kuat beberapa bulan, bahkan ada yang hanya sebulan. Jadi yang saat ini masih bertahan, InsyaAllah mereka orang-orang yang memang memiliki semangat sosial dan kemanusiaan yang tinggi,” tuturnya.
Sedangkan untuk sarana-prasarana, menurutnya pun masih kurang. Memang secara umum untuk sarana dan prasarana sudah lengkap, namun dari segi kuantitas tidak memenuhi kriteria ideal.
“Misalkan perahu, ada kita perahu. Tapi kuantitasnya kurang. Lalu pelampung, helm, dayung, itu ada. Hanya saja belum memenuhi ideal. Bahkan jika dalam kondisi tertentu butuh tambahan, kami biasanya meminjam ke BPBD Provinsi,” ungkapnya.
Bahkan untuk dapur umum, mobil taktis dan toilet portabel, BPBD Kota Serang sama sekali tidak memiliki. Sehingga dipastikan pihaknya akan meminjam ke Provinsi Banten jika membutuhkan.
“Kalau dari fasilitas gedung, sejujurnya selain gedung kantor kami juga membutuhkan yang namanya gudang, media center, studio center untuk simulasi bencana, ya sekitar segitu butuhnya,” jelas Diat.
Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, mengatakan bahwa memang saat ini BPBD Kota Serang sangat kekurangan personel. Bahkan menurutnya, bukan hanya BPBD saja, termasuk dinas-dinas lain pun juga kekurangan pegawai.
“Dengan SDM yang ada ini, yuk kita sama-sama manfaatkan. Karena kalau kita melakukan perekrutan THL-THL berikutnya, itu juga akan berbenturan dengan kekuatan keuangan kita,” tandasnya. (DZH/AZM)
Tinggalkan Balasan