Kesejahteraan Rakyat Walantaka Jadi Sorotan

WALANTAKA, BANPOS – Kesejahteraan rakyat di Kecamatan Walantaka menjadi sorotan dari Walikota Serang. Diharapkan Pemerintah Kecamatan Walantaka beserta jajaran Kelurahan, ke depannya dapat meningkatkan hal tersebut.

Demikian diungkapkan oleh Walikota Serang, Syafrudin, saat melakukan monitoring dan evaluasi pembangunan serta pelayanan publik di Kecamatan Walantaka. Menurut Syafrudin, di Kecamatan Walantaka masih perlu menjadi sorotan dalam hal peningkatan kesejahteraan rakyatnya.

“Banyak sebenarnya, terutama kesejahteraan rakyat. Seperti masalah masyarakat yang masih belum punya WC, lalu permasalahan stunting dan gizi buruk. Ini memang menjadi kewajiban kita bersama,” ujar Syafrudin, Selasa (28/9).

Syafrudin mengatakan, untuk menyelesaikan persoalan gizi buruk dan stunting, pihaknya telah membentuk dapur gizi, termasuk di Kota Serang. Dengan adanya dapur gizi itu, Walikota berharap permasalahan gizi buruk dan stunting dapat segera dituntaskan.

“Dapur gizi ini kaitannya dengan stunting dan gizi buruk. Alhamdulillah sudah dilaksanakan karena memang ada anggarannya,” ungkap Syafrudin.

Ia mengaku, kegiatan monitoring dan evaluasi pembangunan serta pelayanan publik tersebut seharusnya rutin dilaksanakan setiap enam bulan sekali. Hanya saja karena pandemi Covid-19, pihaknya tidak bisa menjalankan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

“Memang ini seharusnya dilakukan setiap tiga bulan sekali ya. Tapi memang karena ada pandemi ini, jadi tidak sesuai dengan yang direncanakan. Ini pun sekalian kita menyerap aspirasi dari masyarakat,” ucapnya.

Camat Walantaka, Karsono, mengatakan bahwa kehadiran Walikota Serang untuk melakukan monitoring dan evaluasi di Kecamatan Walantaka menjadi pemicu peningkatan pelayanan publik di wilayahnya.

“Ini sangat positif. Artinya ketika pak Wali mendengarkan langsung keinginan masyarakat, tentunya akan membantu juga bagi kami dalam peningkatan pelayanan dan pembangunan,” ujarnya.

Menurutnya, terkait dengan permasalahan stunting dan masyarakat yang belum memiliki toilet, Karsono mengaku bahwa program Dapur Gizi dan Sapujagat ke depannya akan lebih ditingkatkan sehingga gizi buruk, stunting dan toilet dapat segera teratasi.

“Sampai sekarang masih berlangsung. Cuma memang kami hanya kuat sampai dua bulan anggaran saja,” tandas Karsono. (DZH/AZM)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *