Rp 12 Miliar untuk Bonus Atlet, Paralayang Tambah Medali Emas dan Perak

SERANG, BANPOS – Pemprov Banten melalui KONI menyiapkan uang Rp12 miliar untuk para atlet berprestasi dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Besaran masing-masing yang akan mereka terima, tergantung dari medali. Nantinya bonus akan diberikan usai perhelatan PON selesai pada 15 Oktober mendatang, dan para atlet kembali ke Banten.

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy ditemui usia acara penyerahan piala dan uang pembinaan Lomba Karya Ilmiah Kepahlawanan tingkat SLTA se-Banten yang digelar Dinsos, Senin (11/10) mengungkapkan, pemprov telah menyiapkan alokasi anggaran sebesar Rp12 miliar untuk bonus bagi atlet dan pelatih dari kontingen Banten yang meraih medali pada perhelatan PON kali ini. Pihaknya juga optimistis kontingen Banten dapat masuk peringkat 10 besar pada PON XX Papua.

“Uangnya kita sudah siapkan yang ada di KONI. Saya optimistis kontingen kita dapat masuk peringkat 10 besar, kata Andika.

Anggaran sebesar Rp 12 miliar untuk bonus atlet dan pelatih yang meraih medali pada PON XX Papua ini. “Kita alokasikan dari APBD kita itu di pos hibah ke KONI Banten, bagian dari pembinaan atlet di Banten. Dan berapa-berapanya nanti kita lihat. Yang jelas setiap juara akan berbeda. Tergantung medalinya Emas, Perak atau Perunggu,” ujarnya.

Lebih jauh Andika mengatakan, Pemprov Banten melalui KONI Banten selanjutnya akan melakukan evaluasi atas hasil dari PON XX Papua ini. “Tentu evaluasi akan kita lakukan untuk hasil PON kali ini. Nanti akan ada pembinaan-pembinaan kaitan pengembangan prestasi atlet-atlet kita ke depan,” katanya.

Adapun optimisme 10 besar, kata Andika, didasarkan kepada klasemen kontingen Banten sendiri saat ini memang sudah masuk 10 besar dan terus bertahan di posisi tersebut dalam beberapa hari terakhir ini. Selain itu, lanjutnya, masih ada sejumlah cabang olahraga di mana atlet Banten akan masuk babak final dalam beberapa hari ke depan.

“Kalau tidak salah ada 5 cabor yang hari ini dan besok akan berlaga di final, termasuk gulat dan layar,” imbuhnya.

Sementara, kemarin cabor paralayang sukses memperbaiki prestasi yang dicapai pada PON XIX/2016 Jawa Barat pada PON XX Papua tahun 2021. Senin (11/10) sore, atlet Banten menambah tiga medali dengan rincian satu emas dan dua perak.

Pada lomba yang digelar di Venue Paralayang di Bukit Kampung Buton dan lapangan Kolam Buaya Entrop, Kota Jayapura tersebut, emas dipersembahkan nomor Ketepatan Mendarat (KTM) Tandem Perorangan. Peraih medali emas adalah pasangan Irvan Winarya/Mulyana.

Persaingan memperebutkan medali emas juga melibatkan atlet Banten lainnya yakni Aris Afryansyah/Rizky Maulana Firdaus yang harus puas meraih perak. Satu perak lainnya didapat dari nomor beregu yang melibatkan dua pasangan medali emas dan perak serta pasangan Asep Maryana/Risman Supriyadi.

Hanya saja untuk medali emas dan perak ini belum masuk hitungan kontingen Banten, lantaran Upacara Penghormatan Pemenang (UPP) baru akan dilakukan Selasa (12/10) sore dibarengi dengan UPP nomor KTM Solo Perseorangan Putra dan Putri serta KTM Solo Beregu Putra dan Putri.

Menanggapi kemenangan atlet paralayang Banten, Asep Renggana Ketua Pordiga Paralayang FASI Banten mengaku bangga dan senang. Lantaran atlet paralayang mampu mengubah catatan rekor di PON untuk cabor dirgantara tersebut.

“Ini adalah kali pertama kami meraih lebih dari satu medali, sebelumnya hanya meraih satu emas. sekarang ada peningkatan dengan mendulang dua perak,” jelas Areng, sapaan akrab Asep Renggana.

Apalagi dikemukakan Areng, KONI Banten tidak menargetkan apa pun kepada paralayang lantaran re-focusing latihan dan persiapan akibat pandemi virus corona atau Covid-19. Semua, menurutnya, berubah sejak pandemi Covid-19 lantaran atlet mereka sulit berlatih.

“Latihan yang semula setiap hari, saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kami hanya berlatih satu kali dalam seminggu. Jadi kejutan bisa mendulang lebih dari satu medali,” ucapnya.

Lebih jauh dia menyatakan, pihaknya sangat berharap akan ada tambahan lagi medali dari empat nomor yang diikuti Banten. Di mana Banten masih menurunkan atlet di nomor KTM Solo Perseorangan Putra dan Putri serta KTM Solo Beregu Putra dan Putri.
“Hingga hari ini (kemarin, red) kami punya kans menambah medali di nomor KTM Solo perorangan putra dan KTM Solo beregu putri. Hari atlet layar Banten di nomor putra Irvan Winarya masih memimpin, sedang di beregu putri ada di posisi kedua,” ungkapnya.

Tapi, lanjutnya, karena cuaca di mana angin cukup kencang, pertandingan ditunda sampai Selasa (12/10). “Mudah-mudahan Irvan bisa mempertahankan posisi sementara yang beregu putri bisa mengejar nilai pemimpin klasemen,” harapnya.

Dirinya pun meminta dukungan dan doa dari masyarakat Banten agar atlet Banten kembali bisa meraih medali emas pada pertandingan, hari ini.

Untuk diketahui, klasemen sementara perolehan medali PON XX Papua 2021 hingga Senin 11 Oktober 2021 pukul 12.00 WIB masih menempatkan Jawa Barat di posisi puncak. Jawa Barat total sudah meraih 227 medali. Rinciannya, kontingen dari Jawa Barat sudah meraih 85 medali emas, 68 perak, dan 74 perunggu. Di posisi kedua, Jawa Timur dengan 74 medali emas, 63 perak, dan 57 perunggu.

Sementara itu, posisi ketiga di PON XX Papua 2021 diisi oleh DKI Jakarta. Kontingen dari DKI Jakarta sudah mengemas 202 medali sejauh ini, di mana 71 di antaranya merupakan emas. Banten sendiri terpaksa harus turun ke peringkat 12 setelah sebelumnya sempat bertengger di posisi 10. Banten yang kini harus rela berada di bawah NTB dan Lampung, mengantongi 7 medali emas, 9 medali perunggu dan 1 medali perak.(CMB/RUS/ENK)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *