JEMBATAN gantung penghubung dua desa dan dua kecamatan yaitu, Desa Pasirloa Kecamatan Sindangresmi dan Kampung Sawera Desa Karyasari Kecamatan Sukaresmi, yang ambrol belum lama ini, mengundang perhatian para anggota DPRD dan Bupati Pandeglang.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pandeglang dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ade Muamar, mendorong agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang segera mencari solusi terkait hal itu.
“Harus segera ditangani. Itu akses penghubung, urgen,” kata Ade, melalui sambungan telepon, Senin (18/10).
Namun demikian, dalam waktu dekat pihaknya bakal memantau ke lokasi, untuk mengetahui langsung penyebab ambrolnya jembatan gantung tersebut.
“Kita akan cek dulu ke lapangan, untuk mengetahui secara pasti penyebabnya,” tandasnya.
Ade juga berharap, ada solusi terbaik agar tidak terlalu berlarut – larut untuk kelancaran aktivitas warga sekitar.
Terpisah, Bupati Pandeglang, Irna Narulita, mengaku prihatin dan menyayangkan jika penyebab ambrolnya jembatan itu dipicu ada oknum yang sengaja merusak jembatan penghubung 2 desa di 2 kecamatan tersebut.
“Kita perlu tabayyun dulu, meskipun hasil kroscek di lapangan menunjukan seperti itu. Seharusnya masyarakat turut berperan, menjaga hasil pembangunan,” ungkap Irna.
Disebutkannya, saat ini pihaknya sedang berupaya agar aktivitas masyarakat di wilayah tersebut tidak terganggu. “Kita berpikir, bagaimana jembatan itu bisa normal dan digunakan kembali,” ucapnya.
Dengan ambrolnya jembatan itu, diharapkan tidak membuat perekonomian di wilayah itu terhambat. Termasuk anak-anak yang mau belajar (sekolah), jangan sampai terganggu.
Ditambahkannya, saat ini sudah masuk penghujung tahun 2021. Kendati demikian, penanganan kerusakan jembatan bisa dilaksanakan di tahun anggaran 2022.
“Ini sudah masuk penghujung tahun. Yang pasti, akan kami perhatikan dan menjadi bahan pertimbangan,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, diduga akibat ulah orang yang tak bertanggung jawab, jembatan gantung penghubung Desa Pasirloa, Kecamatan Sindangresmi dan Kampung Sawera, Desa Karyasari, Kecamatan Sukaresmi, ambrol.
Jembatan yang dibangun 5 tahun lalu, dengan menghabiskan anggaran ratusan juta rupiah itu, merupakan akses strategis yang digunakan masyarakat sekitar, walau masih ada akses lain sebagai penghubung.
Informasi yang dihimpun, ditemukan beberapa baut pengunci kawat seling jembatan hilang. Sehingga, mengakibatkan jembatan gantung penghubung 2 Desa dan 2 Kecamatan itu ambrol, Sabtu (16/10).
Seorang anggota Kampung Siaga Bencana (KSB) Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, Padli Pauji Hidayat mengatakan, informasi dari warga sekitar jembatan itu putus pada Jumat (15/10) malam.
“Informasinya, jembatan gantung itu putus sekitar pukul 23.00 WIB (Jumat,red) lalu,” kata Padli, Minggu (17/10).
Katanya, ambrolnya jembatan gantung itu diduga karena faktor kesengajaan. Indikasinya, ada beberapa baut pengunci kawat seling jembatan yang hilang.
“Usia bangunan jembatan itu masih baru (5 tahun,red). Masih sangat kuat, dan nggak begitu yakin kalau ambrol sendiri begitu saja,” tandasnya.(PBN/BNN)
Tinggalkan Balasan