CILEGON, BANPOS – Pengurus Besar (PB) Al-Khairiyah memutuskan Muktamar yang ke-10
akan digelar pada 21-23 Oktober 2021 dengan mengusung tema “Meningkatkan Nilai nilai
Perjuangan Al Khairiyah Dalam Bingkai Iman, Ilmu dan Amal Untuk Kejayaan Umat”,
dimeriahkan sederet agenda dan tokoh akan hadir pada pemilihan Ketua PB Al-Khairiyah
tersebut.
Ketua Steering Committee (SC) Muktamar ke 10 Al Khairiyah Ustadz Alwiyan Qasyid
Syam’un mengatakan acara tersebut akan dibuka pada Kamis (30/10) oleh Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa dan dihadiri
oleh Gubernur Banten Wahidin Halim dan akan ditutup oleh Wakil Presiden Republik
Indonesia, KH Ma’ruf Amin.
Namun kata Alwiyan, terlebih dahulu rencananya prosesi muktamar akan dibuka dan
mendapatkan sambutan oleh Presiden RI Joko Widodo secara virtual.
Alwiyan juga menuturkan kegiatan tersebut akan dihadiri peserta peninjau 1.181 peserta
penuh terdiri dari 674 cabang di seluruh Indonesia, pengurus pusat, dewan pakar, majelis
syura, pengurus wilayah, pengurus daerah, dan pengurus cabang-cabang istimewa.
“Selain acara-acara rapat akan ada juga peletakan batu pertama rencana bantuan
Kementerian PUPR pembangunan gedung perguruan tinggi Universitas Al-Khairiyah,
langsung oleh Menteri PUPR RI M Basoeki Hadimoeljono,” kata Alwiyan saat menyampaikan
keterangan persnya, Rabu (20/10).
Alwiyan menyebutkan beberapa capaian Al-Khairiyah seperti terbentuknya Universitas Al
Khairiyah, penamaan gelar pahlawan kepada KH Syam’un dan juga ada penambahan sekolah
baru yaitu SMK serta penambahan santri bukti kepiawaian Ali Mujahidin saat memimpin PB
Al-Khairiyah.
“Harapannya nanti Ketua PB Al-Khairiyah bisa menyampaikan laporan pertanggung jawaban
dengan baik dan diterima oleh peserta muktamar,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Organizing Committee (OC) Muktamar Al Khairiyah ke 10, Achmad
Munji menuturkan sampai saat ini pihaknya sudah meregistrasi sekira 1.181 pengurus yang
memiliki suara penuh.
"Kita menginginkan dalam muktamar ini ada rekomendasi-rekomendasi nanti oleh
muktamirin kepada pengurus untuk kemajuan Al Khairiyah yang lebih baik ke depan,"
ujarnya.
Ditambahkan Munji, kegiatan muktamar tetap menerapkan protokol kesehatan yang
ditetapkan pemerintah. "Muktamar tetap akan menerapkan protokol kesehatan yang
ketat," tandasnya. (LUK/RUL)
Tinggalkan Balasan