CILEGON, BANPOS – Banyaknya koperasi di Kota Cilegon yang tidak aktif dipertanyakan Walikota Cilegon Helldy Agustian. Hal tersebut dikatakan Helldy ketika mengukuhkan pengurus Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Cilegon periode 2021-2025 disalah satu Hotel di Cilegon beberapa waktu lalu.
Helldy mengharapakan pengurus koperasi dapat melakukan pembenahan dan pendataan jumlah koperasi yang ada di Cilegon. Kemudian dia meminta agar meningkatkan peran dan fungsinya untuk kesejahteraan anggota.
Diketahui dari jumlah 590 koperasi yang terdaftar, hanya ada 200 koperasi yang dinyatakan aktif. Dikatakan Helldy melalui pendataan itulah nantinya akan mendapatkan data sesuai dengan kebutuhan yang akan disalurkan oleh pemerintah.
“Di kondisi saat ini koperasi harus melakukan transformasi digital, mengikuti perkembangan teknologi, khawatir kita tertinggal,” kata Helldy.
Politisi Partai Beringin Karya ini berharap kedepannya koperasi dapat meningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan menghadirkan UMKM di setiap hotel di Kota Cilegon. “Harapannya ada sesuatu yang berbeda dari pengurus baru, jangan yang kita lakukan gitu-gitu aja pendekatannya, akurasi hal koperasinya harus terdata dengan baik, sehingga kita bisa menentukan didukungnya darimana,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Dekopinda Kota Cilegon Setyo Purnomo menuturkan pihaknya akan melakukan langkah awal penataan kepengurusan dan pendataan koperasi yang diinginkan oleh Walikota Cilegon, agar ke depan dapat mengetahui kebutuhannya.
“Kita sambut baik harapan dari walikota, dan akan mengupayakan pelayanan dari manual ke digital, ke depan kita akan evaluasi kepengurusan,” ujarnya.
Dikatakan Setyo ke depan akan terus mengedukasi koperasi-koperasi yang ada di Cilegon, karena menurutnya itu adalah langkah awal di kepengurusannya yang baru. “Ke depan peranan Dekopinda kita agar lebih manfaat, target utamanya mengedukasi pengurus dan anggota Koperasi di Kota Cilegon,” pungkasnya.
Dibagian lain, Plt Dinas Koperasi dan UMK Kota Cilegon Rasmi Widiyani mengatakan saat ini ratusan koperasi yang ada di Kota Cilegon ternyata dalam kondisi bisa dikatakan mati suri.
Rasmi menjelaskan, dari 590 koperasi yang terdaftar sebanyak 200 koperasi dinyatakan aktif sedangkan selebihnya dapat dikatakan mati suri. Pasalnya, kebanyakan dari koperasi tersebut tidak melakukan Rapat Akhir Tahunan (RAT).
“Hal ini menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi kami dan dalam waktu dekat kami akan melakukan validasi atau turun kelapangan untuk mendata apa menyebab koperasi itu tidak melakukan RAT,” tutupnya. (LUK/RUL)
Tinggalkan Balasan