Bulan Rabiul Awal merupakan momentum penuh kegembiraan bagi umat muslim. Mengingat, bulan yang kerap disebut bulan Maulid ini adalah hari lahir dari Nabi Muhammad SAW.
Menyambut tradisi itu, Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS) menggelar kegiatan tausiyah sebagai bentuk penghormatan terhadap Rasulallah.
Dengan mengusung tajuk “Meneladani Akhlak Rasulallah Dalam Membentuk Kesalehan Sosial pada Masa Pandemi Covid-19”, kegiatan itu diharapkan sebagai bentuk perbaikan prilaku agar lebih bijaksana.
Kegiatan itu dihadiri oleh Wali Kota Serang Syafrudin, Wakil Wali Kota Serang Subadri Ushukudin, sejumlah kepada OPD di lingkungan Pemkot Serang, dan sejumlah organisasi profesi serta mahasiswa.
Ketua PWKS, Muhammad Tohir mengaku kegiatan tausiyah dalam rangkan memperingati Maulid Nabi merupakan yang pertama kali digelar.
“Ini acara Maulid pertama yang digelar PWKS. Semoga dapat pencerahan,” katanya saat sambutan, Senin (8/11/2021).
Ia menuturkan, pelaksanaan terinspirasi dari kejenuhan jurnalis yang setiap hari melakukan peliputan. Sehingga perlu siraman rohani agar dalam menjalankan tugas peliputan berjalan dengan lancar.
Mengingat, pemberitaan yang dipublis ke publik bukan hanya berita yang sifatnya keberhasil pemerintah saja, pemberitaan keluhan masyarakat terkait pembangunan diangkat sebagai otokritik terhadap pemerintah.
“Tiap hari liput berita cukup bosen, ingin mendapat siraman rohani dari pak Kiyai,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Wali Kota Serang mengapresiasi gagasan PWKS yang menggelar Maulid Nabi meskipun secara sederhana.
“Ini biasa dilakukan di kampung, masjid, pesantren, ini PWKS cinta kepada Rasulallah. Menteladani akhlak Rasulallah dalam sehari-hari,” ungkapnya.
Jika melihat dari historis, kata dia, Rasul lahir di zaman jahiliyah. Pada saat itu, kebobrokan moral terjadi. Muhammad diutus untuk memperbaiki akhlak. Sehingga menjadi pedoman bagi umat muslim.
“Kita harus rendah hati, jangan sombong. Saya sama pak wakil bangga PWKS mengadakan Maulid Nabi, ini cermin kecintaan terhadap Rasulallah. Maka harus meneladani akhlak dari Rasul,” paparnya.
Selain itu, orang nomor satu di Kota Serang menyatakan tidak keberatan dengan pemberitaan yang negatif. Sebab, hal itu bagian dari ‘obat’ untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kota Serang.
“Saya bekerja dengan pak wakil mendorong pemerintah agar membangun Kota Serang. Baik yang buruk terus diberitain. Yang buruk itu kritikan, bagus nggak apa-apa. Kalau nggak seperti itu kapan majunya. Ada jalan jelek nggak apa-apa disebarluaskan, kita sharee lagi ke PU,” tandasnya.(PBN)
Tinggalkan Balasan