SUMEDANG, BANPOS- Terra Drone Indonesia, perusahaan startup pemanfaatan drone industri berhasil menyelesaikan pekerjaan survei pemetaan udara menggunakan drone untuk proyek tol Cisumdawu. Survei menggunakan drone tersebut berlokasi di Sumedang – Majalengka dengan total luas area kurang lebih ±30 km.
Teknologi drone yang digunakan ialah Bramor ppX, drone berjenis fixed wing yang dirancang khusus untuk melakukan survei pemetaan. Bramor ppX mampu terbang hingga 3 jam sehingga mampu mengambil data di area yang luas hanya dalam sekali terbang. Selain durasi terbang yang lama, bramor ppX dapat menghasilkan data akurat sesuai kriteria yang dibutuhkan kontraktor.
CEO Terra Drone Indonesia, Michael Wishnu Wardana melalui siaran persnya yang diterima BANPOS mengungkapkan, dalam pengerjaan infrastruktur besar seperti jalan tol, drone mampu memberikan data akurat dari hasil survey yang nantinya bisa digunakan oleh kontraktor untuk perencanaan konstruksi. Beberapa perencanaan tersebut antara lain untuk kebutuhan perhitungan biaya konstruksi, perencanaan teknis, rekayasa, operasi, manajemen pembangunan hingga pengambilan keputusan strategis lainnya.
“Pengerjaan proyek konstruksi diawali dengan survey pemetaan lahan. Hal tersebut berlaku dalam pengerjaan proyek jalan tol yang nantinya menghubungkan satu kota ke kota lain, sudah pasti dikerjakan pada area yang luas dan panjang. Survey darat yang sebelumnya dilakukan para kontraktor memakan tenaga dan biaya lebih banyak karena pengerjaannya membutuhkan waktu yang lebih lama dalam melakukan pemetaan lahan,” katanya.
Selain itu, proyek jalan tol biasanya dikerjakan dengan harus membuka lahan baru untuk dibangun, tidak jarang gunung, hutan atau lahan yang tidak terjamah mengharuskan para surveyor menyusuri medan yang sulit dan risiko yang mungkin terjadi.
Namun dengan menggunakan teknologi drone, para surveyor tidak perlu melakukan hal tersebut, karena drone dengan mudah menjangkau area luas dari jarak jauh dengan hanya melibatkan 2 orang, yakni pilot drone dan observer.
“Selain itu, hasil data yang didapat lebih cepat dan akurat karena area lahan ditangkap secara visual oleh kamera dan sensor canggih khusus pemetaan. Teknologi drone juga digunakan karena dengan kemampuannya yang dapat membawa berbagai jenis kamera dan sensor, drone dapat menghasilkan berbagai jenis peta dalam satu kali terbang,” ujarnya.
Michael Wishnu Wardana menambahkan, melalui berbagai teknologi dan pengalaman yang Terra Drone Indonesia miliki di sektor konstruksi, diharapkan dapat membantu para kontraktor lain untuk melakukan survey yang lebih efisien dari segi waktu, biaya dan meningkatkan keselamatan pekerja lapangan.
“Data akurat yang dihasilkan pun dapat menjadi acuan pengerjaan proyek hingga dapat selesai sesuai jadwal,” pungkasnya.
Tol Cisandawu (Cileunyi–Sumedang–Dawuan) sendiri diperkirakan oleh pemerintah akan beroperasi tahun ini, dan diharapkan dapat meningkatkan konektivitas ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang sudah mulai beroperasi. (RED)
Tinggalkan Balasan