PANDEGLANG, BANPOS –Kondisi Pantai Karoeng sampai Laba, di Desa Margagiri, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, telah tergerus abrasi.
Bahkan, abrasi yang terjadi di pantai yang keberadaannya berdekatan dengan PLTU II Labuan itu, mengakibatkan bangunan pagar villa dan hotel yang ada di sepanjang pantai tersebut banyak yang hancur dikarenakan arus laut tembus hingga ke darat, jika terjadi pasang.
Masyarakat sekitar menduga, kondisi itu terjadi sejak keberadaan PLTU II Labuan. Sebab, keberadaannya dinilai mengakibatkan perubahan arus laut.
“Lihat saja sepanjang pantai, mulai dari belakang Villa KBC hingga pantai Laba, sudah mengalami abrasi yang cukup parah. Kami menduga, kejadian ini sejak adanya perusahaan PLTU II Labuan,” kata Suharja, seorang warga setempat, Senin (22/11).
Suharja yang juga aktivis di Pandeglang ini menduga, tingginya laju abrasi pantai disebabkan oleh bangunan breakwater (pemecah ombak) dari PLTU II Labuan. Karena keberadaanya, menjorok ke tengah laut, sehingga mengakibatkan pengalihan arus laut tersebut.
“Kami menilai, dari adanya pembangunan breakwater itu menjadikan gelombang ke Pantai Karoeng dan sekitarnya tinggi. Jadi akibatnya, ketika air laut terjadi pasang, gelombang laut naik ke bibir pantai dan membuat pantai abrasi,” tambahnya.
Atas kondisi tersebut lanjut Suharja, tidak sedikit masyarakat khususnya pengelola pantai yang merasa dirugikan. Sebab mengakibatkan beberapa pagar bangunan hotel dan villa, banyak yang rusak oleh arus gelombang.
Ditambahkannya, khawatir jika tidak segera diantisipasi, arus abrasi itu kian meluas. Maka dari itu ia mendesak, pihak terkait baik manajemen PLTU II Labuan maupun pemerintah melakukan evaluasi dan kajian lagi.
“Kami harap dari manajemen PLTU II Labuan, melihat kondisi abrasi pantai ini. Pemerintah baik Pemkab Pandeglang dan Provinsi Banten, melakukan tinjauan terhadap kondisi pantai yang berada di wilayah penyangga PLTU II Labuan itu,” tandasnya.
Terpisah, seorang pejabat bidang kehumasan Indonesia Power (IP) PTLU II Labuan, Mujahidin mengaku, kaitan dengan hal tersebut, paling harus duduk bareng dulu dalam melakukan kajian seperti apa dan solusinya bagaimana.
“Karena jika keterkaitan dengan pembangunan, itu nanti ranahnya PLN dan Kantor Pusat. Serta dinas terkait, nanti bagaimana baiknya,” ujarnya.
Disinggung bagaimana langkah manajemen PLTU II Labuan, kaitan dengan adanya abrasi pantai di sekitar kawasan PLTU II Labuan tersebut. Ia mengaku, sudah melakukan peninjauan lokasi dan melaporkan hal itu ke kantor pusat.
“Selain itu juga, sudah melakukan koordinasi dengan DPUPR dan sudah melakukan beberapa upaya terkait persoalan itu (Abrasi pantai). Dari pihak Jetty, juga terus melakukan kajian – kajian dengan kantor pusat untuk mencari solusinya,” tandasnya.(BNN/PBN)
Tinggalkan Balasan