Ruang Kelas SMPN 2 Gunungkencana Ambruk

LEBAK, BANPOS – Karena lapuk dan terus diguyur hujan, satu ruang kelas di SMPN 2 di Kecamatan Gunungkencana dilaporkan ambruk, Sabtu (20/11). Disebutkan, runtuhnya ruang yang sudah tidak layak digunakan ini terjadi saat para siswa sedang istirahat, sehingga insiden tidak menimbulkan korban.

Keterangan yang didapat dari guru bidang kesiswaan di sekolah itu, Yaya Sunarya bahwa ruangan itu sudah lima bulan tidak digunakan kegiatan belajar mengajar (KBM) karena kondisinya yang mengkhawatirkan.

“Saat itu anak-anak berlarian ke kantor ketika mendengar suara gemuruh yang berasal dari salah satu ruang kelas. Alhamdulillah tidak ada korban saat ruangan itu ambruk, kebetulan saat kejadian siswa sedang istirahat,” ujar Yaya Sunarya, kepada BANPOS, Senin (22/11).

Menurutnya, ruang kelas yang ambruk ini berada satu sambungan dengan dua ruang kelas lainnya. Namun, yang ambruk hanya satu saja. Dirinya berharap pemerintah segera dapat memperbaikinya.

“Kan ada 3 kelas, posisinya sejajar. Namun yang ambruk cuma yang tengah, kami berharap kerusakan tersebut dapat segera mendapatkan perbaikan lagi agar KBM tetap berjalan,” katanya.

Keterangan lain dari Yaya, bahwa sebelum ambruk, kondisi ruangan itu memang dalam kondisi lapuk. Terangnya, meski bangunan kokoh, namun rangka bagian atap yang terbuat dari kayu sudah pada rusak.

“Jadi sejak bulan Juli kemarin sudah tidak digunakan,” jelasnya.

Terpisah, Kepala bidang (Kabid) Pendidikan SMP pada Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Ibnu Wahidin kepada wartawan membenarkan jika satu ruang kelas di SMPN 2 Gunungkencana roboh akibat tidak kuat menahan air hujan.

Dikatakan Ibnu, berdasarkan keterangan dan pantauan lapangan, ruang kelas yang ambruk tersebut sudah tidak digunakan untuk KBM sejak beberapa bulan ini. Hal itu dilakukan untuk antisipasi ancaman roboh.

“Iya ambruk. Tapi, ruang kelas itu sudah tidak gunakan untuk KBM lagi sejak bulan Juli, karena pihak sekolah tidak mau gegabah. Lantaran kondisinya sudah mengalami kerusakan,” jelasnya.

Ke depannya, pihak sekolah dipersilakan mengajukan perbaikan, dan itu nanti oleh pihaknya akan diteruskan ke bagian aset daerah.

”Kita minta pihak sekolah untuk menurunkan atapnya dulu. Silahkan ajukan perbaikan, nanti kita teruskan ke aset daerah,” paparnya.(WDO/PBN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *