Lurah Cigoong, Retno Damayanti mengungkapkan, setiap dua minggu sekali, dipastikan masyarakat melakukan gotong royong bersih-bersih lingkungan. Di kantor kelurahan pun, terlihat pagar kecil yang mengelilingi taman, dan itu dibuat oleh masyarakat secara bersama-sama.
“Di Cigoong ini ada 16 RT. Nah bisa dilihat, pagar yang di depan kantor ini juga dibuat oleh masyarakat, mungkin kalau lingkungan terlihat bala (kumuh), langsung dibersihkan,” ucapnya.
Ia mengaku bangga dengan kekompakan warganya terkait gotong royong. Karena walaupun di Kelurahan tidak memiliki anggaran, sebab anggaran dana alokasi umum tambahan (DAUT) tidak ada sejak pandemi Covid-19, namun semangat gotong royong tidak surut.
“Walaupun di kelurahan tidak ada anggaran, tapi gotong royong jalan terus. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat ini benar-benar memiliki semangat yang luar biasa,” ungkapnya.
Retno mengatakan, pihak kelurahan tidak berhenti mendukung setiap kegiatan warganya selagi itu positif seperti gotong royong dan sebagainya. Meski begitu, ia berharap pembangunan di Kelurahan Cigoong tetap berjalan, seiring dengan program dapur gizi dan lainnya.
“Dengan adanya 6 Posyandu ini sudah bagus, semua kader maksimal mengemban amanah. Walaupun masih menggunakan pos ronda atau rumah kader untuk kegiatan Posyandu sebulan sekali, karena belum memiliki tempat khusus, semoga Kelurahan Cigoong tetap memaksimalkan setiap kegiatan dalam mendukung program Pemerintah Kota Serang,” tandasnya. (bagian akhir) (ADV)
Tinggalkan Balasan