WANASALAM, BANPOS – Sejumlah siswa dua kelas di SD Negeri 2 Desa Parungsari Kecamatan Wanasalam, terpaksa mengikuti proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan cara duduk di lantai. Pasalnya, di kelas ini tiada meja dan kursi. Pihak sekolah menyebut, fasilitas meja dan kursi yang biasa dipakai sudah tidak pakai lagi, sementara pihak sekolah tidak memiliki biaya untuk pengadaan mebeler.
Diketahui, fasilitas mebeler sejak Tahun 2020 lalu sudah tidak terpakai karena lapuk. Yakni untuk kelas 2 dan 3, sehingga di sekolah ini harus belajar tanpa dilengkapi bangku dan meja belajar. Dengan keadaan seadanya itu, mereka tetap mengikuti KBM di lantai mulai pagi hingga siang.
Pantauan, saat di lihat dari luar kaca jendela, tampak para murid sekolah ini tengah mengikuti KBM. Mereka pada khusyu belajar, mungkin karena pegal, sebagian besar belajar sembari pada tengkurap.
Kepala SDN 2 Parungsari, Pendi kepada BANPOS membenarkan kondisi tersebut, dan pihaknya pun sudah mengusulkan kebutuhan sarana belajar ini sejak tahun sebelumnya, namun belum terealisasi.
“Iya kita Kekurangan meja dan kursi, itu sudah terjadi sejak ruang kelas semua selesai dibangun rampung pada Tahun 2020. Saya juga sudah mengusulkan kepada Bidang Sapras SD Kabupaten Lebak, tapi alasannya sedang defisit anggaran. Tapi insha Allah, nanti tahun 2022 akan dikondisikan bagi sekolah yang kekurangan mebeler. Cuma sekarang tidak bisa dianggarkan karena situasi masih pandemi,” ujar Pendi, Sabtu (11/12).
Dalam hal ini pihaknya berharap, agar sarana dan prasarana belajar di sekolahnya bisa teratasi segera. Kata dia, hal tersebut untuk mendukung KBM supaya berjalan sesuai kebutuhan anak didik.
“Harapan kami kedepannya agar anak-anak ini dalam KBM pasilitas segera dilengkapi, agar selaras dengan bangunan. Kalau situasi seperti ini bangunan bagus tapi mebeler kurang, belajar akan tidak efektif,” paparnya.(WDO/PBN)
Tinggalkan Balasan