Aktivitas PT Lotte Chemical Dituding Rusak Tanaman Warga

CILEGON, BANPOS – Aktivitas proyek pembuangan pasir PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) ke lahan Pelabuhan Warnasari milik PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) menuai polemik dikarenakan membuat nelayan Tanjung Peni mengalami dampak negatif.

Hal tersebut terlihat dari tumbuhan pertanian yang ditanam oleh nelayan Tanjung Peni di lahan tersebut terdampak oleh aktivitas pembuangan pasir tersebut. Akibat hal ini, para nelayan meminta kebijakan perusahaan untuk mengganti tanaman mereka yang tergusur adanya aktivitas tersebut.

Salah satu nelayan, Hanafi, mengaku kecewa dengan perusahaan. Ia mendapat informasi jika perusahaan mau memberi kompensasi atas tanamannya yang digusur. Namun sampai saat ini tidak ada tindak lanjut.

“Katanya mau diganti, tapi belum ada kabar lagi,” katanya saat ditemui di Pantai Tanjung Peni, Selasa (14/12).

Kemudian, Hanafi mengaku sudah mulai bercocok tanam tanaman singkong, pisang, kacang, jagung, timun suri dan labu sejak tahun lalu. Hasil cocok tanam biasanya dia jual dan terkadang dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari.

“Seumpama dapat hasil pisang banyak, yah dijual. Kadang juga dimakan sendiri,” tuturnya.

Ia meminta agar perusahaan dapat mengganti rugi tanamannya yang terdampak pembuangan pasir. Sebagai rakyat kecil, ia hanya mengharapkan itikad baik perusahaan.

“Tolong ini, kita hanya rakyat kecil, itu yang kita minta bantu,” terangnya.

Hal senada juga diungkapkan nelayan lain, Kardi. Ia mengaku, sebagian tanaman yang ia tanam selama kurang lebih dua tahun terdampak aktivitas Lotte. Kata dia, pihak perusahaan pada pekan lalu berjanji untuk menyelesaikan ganti rugi pada Kemarin, Senin (13/12). Namun sampai saat ini belum diselesaikan.

“Katanya Senin kemarin mau diselesaikan, tapi sampai hari ini tidak ada,” tuturnya.

Dikatakan Kardi, ada sebanyak 8 nelayan yang terdampak aktivitas Lotte. Ia berharap, perusahaan bisa membantu nasib nelayan.

“Kita berharap, apa yang kita tanam, nilainya sebanding dengan yang digusur. Karena lumayan sudah dua tahun saya tanam pisang, singkong dan lain-lainnya disitu,” harapnya.

Menanggapi hal itu, Manajer SDP PT Lotte Chemical Indonesia, Nurman mengaku akan membantu nelayan yang terdampak aktivitas Lotte.

“Insyaallah akan kita bantu. Kita akan mengajukan bantuan kadeudeuh,” kata Nurman saat ditemui di lokasi Pantai Tanjung Peni.

Pada dasarnya, pembuangan pasir di lahan Warnasari milik Pemkot Cilegon itu telah disepakati dengan Pemkot Cilegon di era kepala daerah sebelum Walikota dan Wakil Walikota, Helldy Agustian-Sanuji Pentamarta memimpin.

Kala itu, pengelola lahan Warnasari yakni PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) memohon agar Lotte jika kelebihan pasir bisa menghibahkan pasir untuk menguruk lahan Warnasari.

“Awalnya dari walikota yang dulu minta pasir untuk meratakan tanah. Dan kebetulan dari kita, di lahan kita sudah settle (padat). Karena PCM mau, kita berikan disitu. Jadi itu bentuk koordinasi swasta dengan BUMD saja,” bebernya.

Mengenai kompensasi kepada nelayan, selain dari perusahaan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan PCM untuk membantu hal yang sama kepada nelayan.

“Nanti dikoordinasikan juga dengan PCM. Kalau kita kan karena diminta bantuan untuk uruk, di lahan Warnasari, jadi kita urug. Kita paham di situ (Lahan Warnasari) ada tanaman dari para nelayan, makanya kita nanti koordinasi lagi dengan PCM,” tandasnya.

Diketahui selain tanaman nelayan yang tergusur ada sejumlah tanaman mangrove juga yang akan tergusur adanya aktivitas tersebut.(LUK/PBN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *