BAKSEL, BANPOS – Keberadaan proyek Pavingblock di Lebak Selatan (Baksel) yang sempat muncul dalam pemberitaan mendapat sorotan anggota DPRD Kabupaten Lebak, Agus Ider Alamsyah. Pasalnya, itu diduga banyak ditemukan kejanggalan olah kerjanya.
Adapun beberapa kejanggalan yang membuat anggota DPRD ini buka suara, yakni ada status tanah yang belum dihibahkan ke pemerintah dan bahan pavingblock yang diduga kurang kualitas.
“Kami meminta aparat penegak hukum (APH) turun tangan. Karena pelaksanaan pekerjaan pemasangan Pavingblock itu terdapat beberapa kejanggalan. Kami juga akan bersurat kepada Stakeholder terkait dengan kegiatan proyek ini,” kata Agus Ider Alamsyah, kepada BANPOS, Rabu sore (15/12).
Menurut Agus, memang wajar manakala ada proyek yang menggunakan anggaran pemerintah mendapat pengawasan dari berbagai pihak, terlebih warga selaku penerima manfaat yang juga berhak melaporkan apabila ditemukan adanya masalah dalam proyek itu.
Anggota DPRD dari Fraksi PDIP Lebak ini menyebut, seperti halnya yang terjadi di Desa Sangiang Kecamatan Malingping, didapati pekerjaan proyek yang menghabiskan anggaran hampir Rp200 juta itu terkesan asal jadi.
Ditambahkan Agus, berdasarkan laporan dari warga, sedikitnya di Kecamatan Malingping lokasi pemasangan Pavingblock tersebut ada di enam desa, diantaranya Desa Rahong, Sangiang, Malingping Selatan, Sumberwaras dan desa Cilangkahan. Ke enam lokasi tersebut dikerjakan oleh tiga rekanan, yakni CV A2, CV Dwi Perkasa dan CV Quality.
“Ada enam desa yang mendapatkan kegiatan itu, semuanya itu harus dilakukan pengawasan. Terlebih ada lahan milik warga yang terpakai, itu harus ada solusinya,” kata Agus.
Sementara, Kepala Desa Rahong, Ubed Jubaedi kepada BANPOS membenarkan jika terdapat pekerjaan pemasangan Pavingblock. Menurutnya, sejauh ini pekerjaannya masih berjalan baik, dan selalu diawasi oleh perangkat desa. Namun, kata dia, jika materialnya kualitas di bawah standar, pihaknya akan menopak untuk dipasang.
“Iya benar kang, di desa saya ada program pemasangan juga. Cuma itu pun selalu kami pantau. Dan jika didapat kualitasnya jelek, tentu kami sarankan agar jangan dipasang. Untuk daerah lain, saya tidak tahu menahu itu,” paparnya.(WDO)
Tinggalkan Balasan