PANDEGLANG, BANPOS – Pembiaran terhadap rusaknya kondisi Dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) III Labuan membuat para nelayan mengeluh. Pasalnya, walaupun sudah rusak parah, belum ada tanda-tanda akan ada perbaikan.
Disebutkan, kondisi ini tidak hanya mengancam keselamatan para nelayan atau masyarakat sekitar saat melintasinya. Namun, kini para nelayan kesulitan menyandarkan perahunya, saat kembali setelah melaut.
Kepala TPI III Labuan, Pandeglang, Jumadi mengatakan, kerusakan bangunan dermaga di TPI yang dikelolanya sudah cukup parah. Akibatnya, para nelayan kesulitan untuk bersandar saat hendak melakukan lelang ikan di TPI III.
“Rusaknya sudah cukup lama. Ditambah kena dampak dari pembangunan kotaku. Sehingga, kerusakan yang dialami makin parah dan belum ada penanganan dari pemerintah,” kata Jumadi, Minggu (6/2).
Untuk sementara tambahnya, agar para nelayan bisa melakukan lelang di TPI III, pihaknya membuat dermaga alternatif dari kayu. Karena kalau tidak dibangun dermaga sementara, para nelayan tidak bisa melakukan lelang.
“Proses lelang masih terus berjalan. Karena kami bangun dermaga dari kayu (sementara,red),” ujar Jumadi.
Pihaknya pun sudah menyampaikan kondisi bangunan itu ke Provinsi Banten, namun sampai saat ini belum ada kepastian kapan akan diperbaiki. Maka dari itu, ia meminta Pemerintah segera memperbaikinya, agar aktivitas nelayan kembali normal dan pendapatan TPI lebih optimal.
“Kami ingin dermaga ini segera diperbaiki, karena kebutuhan utama bagi nelayan untuk kelancaran aktivitasnya,” harapnya.
Seorang warga setempat, Bambang mengatakan, rusaknya dermaga itu tidak hanya merugikan para nelayan saja. Masyarakat-pun dirugikan, karena membahayakan.
“Setahu saya, rusaknya tahun kemarin (2021,red). Ko bisa sih sampai sekarang dibiarkan begitu saja, padahal rusaknya sudah parah,” ujar Bambang.
Ditambahkannya, perbaikan fasilitas itu menjadi tanggungjawab pemerintah. “Harusnya menjadi prioritas, sebelum ada korban,” imbuhnya.
(PBN/BNN)
Tinggalkan Balasan