CILEGON, BANPOS – Cuaca ekstrem disertai gelombang tinggi dan angin kencang yang terjadi pada Minggu (6/2) dini hari, mengakibatkan sejumlah bangunan mengalami kerusakan. Seperti yang terjadi di Dermaga Eksekutif atau Dermaga VI, Pelabuhan Merak dan beberapa bangunan atap rumah warga, di Lingkungan Cikuasa RT 02/01 Kelurahan Gerem Kecamatan Grogol, Kota Cilegon.
General Manajer PT ASDP Cabang Merak, Hasan Lessy menyatakan, cuaca ekstrem yang disertai gelombang tinggi dan angin kencang menerjang Pelabuhan Merak terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Peristiwa alam itu mengakibatkan Dermaga Eksekutif mengalami kerusakan dan ASDP langsung melakukan perbaikan.
“Jadi inikan karena kondisi alam. Kalau jebol tidak ada. Karena sedang cuaca buruk, dengan adanya kondisi seperti ini akhirnya kita lakukan perawatan perbaikan. Karena kapal juga tidak optimal dilakukan bongkar muat di dermaga. Bongkar muatnya dialihkan ke dermaga lain,” kata Hasan Lessy saat dikonfimasi kemarin.
Lebih lanjut Hasan Lessy menyatakan, pasca kejadian Dermaga Eksekutif ditutup sementara. Karena jembatan penghubung kapal dengan dermaga atau Moviable Bidge (MB) dilakukan perawatan. Beberapa bushing MB diganti agar dermaga beroperasi normal kembali.
“(MB) patah tidak ada, rusak tidak ada. Kita sedang perawatan saja. Namanya barang tidak diketahui pasti, kita lakukan pergantian bushing MB, supaya kedepannya bisa beroperasi normal seperti biasa,” tuturnya.
Pihak ASDP pasca kejadian langsung mengalihkan penumpang ke dermaga lain. Dalam waktu dekat ini, kata Lessy, Dermaga Eksekutif akan beroperasi kembali. “Jadi operasinya eksekutif tetap berjalan seperti biasa, cuma dermaganya untuk memfasilitasi semuanya dialihkan ke dermaga lain,” tandasnya.
Sementara itu, dibagian lain akibat cuaca ekstrem, atap rumah warga di Lingkungan Cikuasa RT 02/01 Kelurahan Gerem Kecamatan Grogol porak poranda.
Kepala Seksi Tanggap Darurat pada BPBD Kota Cilegon Afuh Mafruh mengatakan sebelum kejadian, pemilik rumah bernama Kasrani telah memiliki firasat jika tempat kediamannya akan roboh.
Karena, ada firasat tersebut, pemilik rumah dan sekeluarga akhirnya meninggalkan rumah dan membawa harta bendanya pada pukul 01.00 WIB dini hari. “Karena memang pada malam itu hujan dan angin kencang. Karena kondisi tersebut, pemilik rumah dan keluarganya meninggalkan rumah tersebut,” kata Afuh saat dikonfirmasi kemarin.
Kemudian kata Afuh sekira pukul 05.00 WIB subuh, atap rumah ambruk karena kondisi bangunan rumah cukup rapuh dan mudah roboh. “Akibat kondisi tersebut, atap rumah mulai dari depan hingga belakang roboh hanya tersisa atap dapur,” tuturnya.
Afuh menambahkan, Tagana dan pemerintah kelurahan setempat bergotong royong royong di lokasi kejadian. Petugas melakukan upaya pembersihan untuk meminimalisir risiko yang lebih parah. “Untuk sementara, penghuni rumah Pak Kasrani dan istrinya mengungsi ke rumah keluarganya,” tutupnya.
(LUK/RUL)
Tinggalkan Balasan