Kepala Daerah se Indonesia harus mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron di wilayahnya. Hal tersebut disampaikan Presiden RI, Joko Widodo saat zoom meeting.
Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban mengatakan, ada dua hal yang dititik beratkan dan harus dilakukan daerah dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron yaitu terkait Bad Occupancy Rate (BOR) dan percepatan vaksinasi lansia.
“Karena Covid-19 varian Omicron ini gejalanya tidak separah varian delta, Bapak Presiden Indonesia menyarankan jika yang terpapar hanya OTG dan memiliki gejala ringan cukup Isoter (rumah isolasi yang disediakan pemerintah) atau Isoman (isolasi mandiri), kalau yang gejala sedang dan berat wajib dirawat,” kata Tanto Warsono Arban usai menghadiri kegiatan zoom meeting dengan Presiden Indonesia di ruang pintar, Senin (7/2).
Menindaklanjuti arahan tersebut, kata Tanto, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) harus melakukan filterisasi bagi pasien Covid 19, agar BOR rumah sakit tidak tinggi.
“Ini dapat terlihat dari gejala pasien, sehingga pihak RS dapan membedakan mana yang ringan dan yang berat,” terangnya.
Arahan lainnya yang saat ini sedang dilakukan, menurut Tanto adalah percepatan vaksinasi lansia.
“Untuk lansia dosis dua harus diatas 40 persen, sekarang kita sudah mencapai angka 28 persen, kita akan terus kejar capaiannya. Kita sekarang sedang program vaksinasi anak, tetap akan menjadi prioritas walaupun harus mengejar vaksinasi lansia,” ujarnya.
Sementara Presiden RI, Joko Widodo dalam arahannya untuk yang terpapar covid varian Omicron gejala ringan dan OTG cukup Isoter dan Isoman. Sedangkan yang dirawat di rumah sakit yan gejala sedang dan berat.
“Memang sebarannya cepat, tapi gejalanya tidak sebesar barian Delta,” katanya.
Menurutnya, vaksinasi sangat menentukan dalam penanggulangan Covid-19. Oleh sebab itu, Presiden meminta percepatan vaksinasi diseluruh Kabupaten dan kota khususnya lansia.
“Yang terpapar Omicron 66 persen belum vaksin lengkap, maka dari itu percepatan vaksinasi harus segera diselesaikan,” ujarnya.
“Kunci penanganan Omicron adalah vaksinasi, serta perketat protokol kesehatan. Saya minta semua rumah sakit mengecek oksigen, obat obatan agar segera menyampaikan kepada Kemenkes apabila ada barang yang tadi belum siap atau belum ada,” ungkapnya.
Sementara Kadinkes Pandeglang, Raden Dewi Setiani mengatakan, vaksinasi lansia di Pandeglang terus dilakukan. Hanya saja kata Dewi, kendala yang terjadi adalah dari keluarga yang tidak menghendaki orang tuanya divaksin karena takut sakit setelah divaksin.
“Memang ada yang berdampak setelah divaksin misalkan pegal-pegal karena punya penyakit komorbid, inilah yang membuat risau, tapi banyak pula yang tidak ada kendala setelah divaksin,” katanya.
Dewi berharap, semua pihak ikut membantu mendorong dalam percepatan vaksinasi lansia, karena ini program pemerintah untuk menigkatkan kesehatan masyarakat.
“Kami harap TNI dan POLRI terus melakukan pergerakan masif dan intens untuk membantu kami,” ungkapnya.(dhe/pbn)
Tinggalkan Balasan