Akibat Cuaca Buruk, Kapal Ferry Sulit Bersandar

CILEGON, BANPOS – Akibat cuaca buruk, sejumlah kapal di Pelabuhan Merak sulit sandar. Hal tersebut mengakibatkan antrean panjang di kantung parkir Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Kamis (10/2).

Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, sekitar pukul 12.05 WIB di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, angin kencang dan gelombang tinggi menghantam Perairan Merak.

Terlihat Kapal Ferry KMP Sebuku yang dijadwalkan sandar pukul 12.10 WIB harus menunggu sandar lantaran terombang – ambing lantaran gelombang tinggi. Sehingga nahkoda KMP Sebuku dan Anak Buah Kapal (ABK) di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak harus bekerja ekstra untuk menyandarkan kapalnya, karena dihantam cuaca buruk di Perairan Merak. Kurang lebih selama 30 menit usai terombang-ambing, KMP Sebuku baru bisa sandar di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak.

Satu persatu kendaraan berusaha keluar dari kapal yang ramdornya terombang-ambing. Angin kencang dan deburan ombak pun menyertai bongkaran di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak.

Terlihat sejumlah kendaraan besar seperti truk, dan bus harus berhati-hati melintasi ramdor kapal yang tidak stabil dan terombang-ambing oleh derasnya ombak dan kencangnya angin di Perairan Merak.

Proses bongkar muat di KMP Sebuku dipantau langsung oleh General Manager (GM) PT Angkutan Sungat Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Merak, Hassan Lessy, mengingat kondisi cuaca sedang sangat buruk, di Perairan Merak.

Hassan Lessy mengatakan, cuaca buruk yang menghantam perairan Merak berlangsung sejak Selasa minggu ini, sehingga sejumlah kapal di Pelabuhan Merak kesulitan untuk sandar. “Kita bisa lihat sama-sama dan menyaksikan dibelakang saya, atau di samping kiri saya cuaca dan kondisi seperti ini (Cuaca buruk),” katanya saat ditemui di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Kamis (10/2).

“Sehingga kapal juga sandar dan bongkar muat tidak normal akibat dari cuaca. Ini sudah berjalan beberapa hari, mulai dari hari Selasa malam sampai dengan saat ini cuaca masih buruk,” sambungnya.

Dikatakan Hasan Lessy, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang diterima pihak PT ASDP Cabang Merak, bahwa ketinggian gelombang mencapai 1,5 meter hingga 2,5 meter dengan kecepatan angin 20 sampai 30 knot.

“Tadi saya sudah konfirmasi dengan BMKG, tinggi gelombang sampai saat ini mencapai 1,5 meter sampai dengan 2,5 meter dan kecepatan angin 20 sampai 30 Knot per jam,” katanya.

Kendati begitu, tentunya pihaknya PT ASDP Cabang Merak mengantisipasi terjadinya kemacetan diakibatkan kapal sulit sandar baik di dermaga maupun di jalan. “Antisipasi ASDP terkait pengguna jasa mengantre. Koordinasi dengan BPTD artinya kegagalan dari kapal sandar akibat cuaca, namun kita lihat ada beberapa dermaga yang bisa untuk sandar, salah satu di dermaga 6 jika terjadi gagal sandar dan koordinasi dengan BPTD maka dialihkan bongkar di dermaga lain,” tuturnya.

“Terhadap antrean yang ada, kami sudah koordinasi dengan BPTD untuk menambah kapal tadi di jadwalkan 20 kapal, saat melihat kondisi antrean masih panjang maka ditambah 5 kapal besar lagi menjadi 25 kapal,” tambahnya.

Salah satu kondektur truk Hendri menuturkan cuaca buruk mempengaruhi terhadap barang bawaan karena penjualan sedang di tunggu dan ada target. “Dari Brebes mau ke Medan, bawa bawang merah, saya ngantre dari jam 03.00 WIB pagi tadi. Sampai sekarang jam 12.30 WIB belum naik kapal,” katanya.

“Seharusnya hari Sabtu pagi sudah sampai Medan di Pasar Siantar. Engga tau kalau cuacanya kaya gini, kita sih maklumin karena cuacanya sedang seperti ini. Biasanya tiga hari nyampe Medan,” tuturnya.

Dibagian lain, Kasat Lantas Polres Cilegon AKP Yusuf Dwi Atmodjo mengatakan, cuaca ekstrim yang tengah melanda perairan Merak khususnya di semua dermaga di Pelabuhan Merak. Mengakibatkan antrean panjang hingga Cikuasa Atas, pada Kamis (10/2) dini hari.

Pihaknya yang mendapatkan informasi langsung mendatangi lokasi untuk mengatur lalu lintas, supaya tidak terjadi penumpukan di jalur utama menuju Suralaya. “Dari semalem anggota sudah berjibaku, dari jam 3 an kita melakukan arus lalu lintas, itu semalem hujan gede, mulai penumpukan kendaraan, anggota sudah siap akhirnya mengular lah di Cikuasa atas,” kata Yusuf melalui sambungan telepon selulernya.

Melihat kendaraan terus berdatangan, akhirnya petugas melakukan penyekatan terhadap jalur dan mencari kantung, kantung parkir supaya tidak terjadi kemacetan yang cukup parah. “Kita mulai berlakukan penyekatan, karena biar akses menuju suralaya, Tanjung Sekong, enggak crowded, enggak ketutup,” katanya.

Peristiwa itu, membuat petugas melakukan sistem buka tutup di jalur Cikuasa Atas menuju Pelabuhan Merak. “Kita pakai sistem buka tutup di Cikuasa atas. Kalau di lepas semuanya, ngunci nanti. Di Gerem juga kita arahkan ke Cikuasa atas, satu pintu,” ujarnya.

“Tapi masyarakat sekitar yang ke Suralaya dan sekitarnya kita lewatkan. Truk dan bus Cikuasa atas, hanya kendaraan umum yg lewat bawah. Yg buangan sempat kita lewatkan bawah karena padat banget, tapi sekarang sudah bisa,” tandasnya. (LUK/RUL)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *