CILEGON, BANPOS – Guna mengembangkan bisnis, PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) melakukan terobosan pengembangan bisnis dengan menyasar pelayanan pandu dan tunda di perairan Banten sebelah utara, atau sekitar Perairan Bojonegara, Kabupaten Serang.
Hal tersebut diungkapkan Walikota Cilegon Helldy Agustian saat menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Kantor PCM di Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Kamis (17/2). Dikatakan Helldy hasil RUPSLB kali ini juga membahas rencana pengembangan bisnis pelayanan pandu dan tunda kapal pada 2022.
“Kita rencana mau KSO (Kerjasama Operasional) dengan pemilik pandu dan tunda kapal, karena keterbatasan kapal pandu dan tunda kita. Saat ini, ada lima kapal pandu tunda untuk melayani di perairan sekitar Cilegon,” kata Helldy kepada awak media usai RUPS di Kantor PT PCM, Kamis (17/2).
Politisi Partai Beringin Karya (Berkarya) ini mengungkapkan bahwa dalam KSO dengan pemilik kapal pandu dan tunda, pihaknya tidak akan mengeluarkan biaya, namun hanya bermodal Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang dimiliki PCM dan pencarian market. Sementara, untuk tenaga dan biaya operasional akan ditanggung pemilik tugboat.
“Kerjasamanya berapa – berapa pembagiannya kita bahas. Sehingga, ada penambahan Rp 1 miliar per bulan. Pencapaian Januari kemarin itu Rp 2,2 miliar. Kalau sudah KSO bisa tambah Rp 1 miliar,” tuturnya.
Lebih lanjut mantan Kepala Cabang Toyota Cilegon ini mengungkapkan bahwa pendapatan tahun lalu Rp 15 miliar, Januari 2022 sudah Rp 2,2 miliar. Ia optimis, dalam setahun bisa mencapai Rp 36 miliar. “Biaya operasional kita turunkan, pendapatan kita naikkan. Apresiasi buat PCM, tanpa modal tetapi menghasilkan sesuatu,” ungkapnya.
Lebih jauh pemilik Batik Krakatoa ini memaparkan, kapal tugboat milik PCM saat ini tiga unit milik sendiri, dua unit sewa dan tiga kapal akan KSO. Jadi, lanjut Helldy ke depan ada delapan kapal tugboat. “PCM juga akan diaudit dengan lembaga yang profesional,” ujarnya.
Helldy mengaku, bahwa dirinya akan melakukan kerjasama dengan swasta dalam rencana pembangunan Pelabuhan Warnasari. Namun, pembangunan Pelabuhan Warnasari akan menjajaki kerjasama dengan beberapa operator pelabuhan di Indonesia. “Secara teknis nanti PCM. Membangun ini cukup lama, bisa tiga tahun. PCM sudah kunjungan ke Surabaya dan Semarang, ke beberapa pelabuhan,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Direktur Utama (Dirut) PT PCM Muhammad Willy menyatakan bahwa saat ini PT PCM sedang melakukan feasibility study (FS) rencana pembangunan Pelabuhan Warnasari. “Saya sudah mengunjungi beberapa pelabuhan yang mirip Warnasari, seperti di Teluk Lamong, Surabaya, bisa kita contoh,” tutupnya.
Pada RUPSLB tersebut turut hadir Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta, Sekretaris Daerah (Sekda) Maman Mauludin, Asisten Daerah I Setda Pemkot Cilegon Tatang Muftadi, Asda II Setda Pemkot Cilegon Tb Dikri Maulawardhana, segenap Komisaris, Direksi dan para pejabat di PT PCM.
(LUK/RUL)
Tinggalkan Balasan