RANGKASBITUNG, BANPOS – Sebagaimana informasi yang sudah beredar mengenai ratusan mahasiswa yang menggelar deklarasi terhadap salah satu ketua umum partai politik agar maju dalam kontestasi politik pada 2024 ini menuai sikap kontra dari berbagai kalangan, termasuk dari seluruh komponen mahasiswa. Aliansi ratusan mahasiswa ini diakomodasi oleh Koalisi Mahasiswa Banten Bergerak. Kegiatan deklarasi ini digelar di Gedung KNPI Banten pada Rabu (2/3/2022).
Koalisi Mahasiswa Banten Bergerak ini juga menyampaikan sejumlah argumentasinya mendukung Muhaimin Iskandar maju dalam Pemilu 2024. Menurutnya, bentuk dukungan ini telah didiskusikan bersama yang lainnya.
“Kami para mahasiswa mendukung Gus Muhaimin maju sebagai presiden pada tahun 2024, karena memang dari diskusi kami ada beberapa poin yang menjadi pertimbangan kami,” kata Koordinator Koalisi Mahasiswa Bergerak, Dedi Wisma, sebagaimana dikutip dari BANPOS.
Tiga tuntutan tersebut, yaitu, karena Muhaimin Iskandar merupakan salah satu alumni aktivis mahasiswa, termasuk saat ini juga memperjuangkan nobel perdamaian untuk dua ormas terbesar di Indonesia, NU dan Muhammadiyah. Selain itu, ia juga sebagai anak didik Gus Dur. Dan yang terakhir wakil rakyat ini juga sebagai salah satu putra yang berasal dari keturunan tokoh terkemuka.
Sebelumnya, deklarasi ini diikuti oleh berbagai keterwakilan kampus yang ada di Banten yang tergabung dalam koalisi tersebut. Pada saat yang sama, deklarasi ini menuai sikap kritis dari Keluarga Besar Mahasiswa STISIP Setia Budhi, yang meliputi Badan Eksekutif Mahasiswa, MPM, Hmj Ilmu Administrasi Negara dan Hmj Ilmu Pemerintahan.
“Sehubungan dengan adanya pemberitahuan di media massa dan penggiringan opini yang sumber keterangannya disampaikan oleh Saudara Dedi Wisma selaku Koordinator Koalisi Mahasiswa Bergerak perihal sikap dukungan yang ditunjukkan kepada salah satu elite politik ini, sangat merugikan institusi STISIP Setia Budhi dan seluruh mahasiswa STISIP Setia Budhi,” lanjut Dede Rokhmatullah, sebagai Presiden Mahasiswa STISIP Setia Budhi, yang telah dihubungi melalui platform WhatsApp.
Lebih lanjut, Rokhmatullah juga menyampaikan bahwa dirinya tidak pernah terlibat dalam proses tersebut, termasuk komunikasi dan konfirmasi pun tidak ada. Sehingga, hal ini sangatlah kontradiktif. Oleh karena itu, Rokhmatullah juga menyampaikan sejumlah responsnya atas kegiatan tersebut.
Pertama, ia juga mengklarifikasi atas nama mahasiswa STISIP Setia Budhi. Kedua, dalam deklarasi tersebut, semestinya tidak membawa nama lembaga institusi Pendidikan. Sementara itu, yang ketiga, ia juga meminta agar mahasiswa tersebut untuk mengklarifikasi dan meminta maaf karena mengatasnamakan lembaga dan mahasiswa STISIP Setia Budhi serta dukungan tersebut bukanlah dukungan atas nama lembaga, melainkan atas nama pribadi.
Selanjutnya, yang keempat yaitu dimohon agar mencabut nama STISIP Setia Budhi Rangkasbitung dari peserta deklarasi pendukungan capres 2024 dan yang kelima adalah perwakilan mahasiswa/peserta yang menghadiri deklarasi tersebut sama sekali tidak mewakili institusi STISIP Setia Budhi.
(ENK)
Tinggalkan Balasan