Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan, pelonggaran aktivitas publik saat ini masih dalam tahap uji coba. Angka kasus, sangat menentukan.
Kalau kasus kembali meledak, kemungkinan besar Lebaran tahun ini bakal diberlakukan pembatasan. Karena itu, kuncinya ada pada kepatuhan terhadap protokol kesehatan (prokes).
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19, Alexander Kaliaga Ginting mengatakan, jika kasus Covid-19 mengalami lonjakan, maka Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan dinaikkan levelnya.
Nah, meningkat atau tidaknya kasus tergantung bagaimana kesadaran masyarakat dalam mewaspadai Covid-19 di tengah uji coba pelonggaran ini.
Sepanjang masyarakat bisa bersikap bijak di tengah pelonggaran ini, maka lonjakan bisa terkendali. PPKM pun bisa berada di level paling rendah.
“Sekarang tinggal kewaspadaan kita terhadap prokes dan kemudian kesadaran saat bergejala, atau komorbid yang tidak terkontrol, jangan dulu keluar rumah,” kata Alex dalam diskusi virtual yang digelar MNC Trijaya FM, kemarin.
Dia meminta masyarakat untuk menjalankan prokes sebaik-baiknya. Terutama, penggunaan masker tiga lapis. Dengan begitu, pada bulan Ramadhan kasus bisa terkendali. “Sepanjang kasus bisa ditekan, maka Ramadhan dan Lebaran bisa berjalan dengan kondusif,” ungkapnya.
Dokter spesialis penyakit dalam ini menegaskan, tidak ada yang bisa menjamin kasus akan makin turun atau naik dalam beberapa waktu ke depan. Pemerintah sendiri, akan melakukan evaluasi pada akhir Maret. Jika kasus harian dan jumlah kematian cenderung menurun, hal ini memberikan gambaran yang lebih baik.
Namun sebaliknya, jika penularan Covid-19 semakin masif dan angka kematian makin naik, maka kondisi ini akan menuai masalah. Bukan tidak mungkin akan terjadi pembatasan mobilitas. Aktivitas mudik saat Lebaran, bisa kembali diperketat. “Karena itu, menekan kasus ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama,” ingat Alex.
Meski demikian dia optimis, pada Lebaran tahun ini pandemi bisa terkendali. Situasi ini sudah berbeda dengan tahun 2020 dan tahun 2021 lantaran saat ini capaian vaksinasi Indonesia sudah tinggi.
Tapi, Alex kembali mengingatkan, Indonesia masih dalam situasi pandemi. Belum memasuki masa transisi menuju endemi. “Jadi bertahap. Ini bisa downgrade bisa juga di-upgrade,” imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Lebaran 2022 bisa saja berbeda dengan tahun sebelumnya.
“Lebaran tahun ini bisa kita hadapi dengan berbeda, dibandingkan Lebaran sebelumnya. Dengan syarat, harus dilakukan percepatan vaksinasi dosis kedua,” kata Budi.
Tahun lalu, Lebaran diwarnai pengetatan dan larangan mudik bagi masyarakat. Larangan mudik mulai diterapkan pada 6-17 Mei 2021 untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Tanah Air. [JAR]
Tinggalkan Balasan