SERANG, BANPOS – BPBD Kota Serang hari ini akan menggelar simulasi bencana dalam rangka menghadapi kejadian-kejadian tak terduga. Hal ini dikarenakan Kota Serang dalam kesiap siagaan bencana, masih sangat kurang. Selain itu berdasarkan data dari BMKG, dalam kurun waktu 4 bulan kedepan akan terjadi cuaca ekstrem.
“Kemarin sudah dibuktikan pada 13 November, Kota Serang kalau dikatakan belum siaga, ya memang tidak siaga. Karena memang sebelumnya kemarau panjang, dan tiba-tiba hujan. Itu juga menjadi evaluasi bagi kami, agar dapat lebih siap lagi,” ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kota Serang, Eva Hasanah, saat ditemui di Puspemkot Serang, Rabu (20/11).
Ia mengatakan, dalam kegiatan ini akan melibatkan sebanyak 15 elemen. Baik dari TNI, Polri, OPD pengarah, Dishub, PMI, Basarnas, hingga komunitas relawan kebencanaan. Menurutnya, peserta yang terlibat akan mencapai 150 orang.
“Dengan adanya gladi simulasi ini, mudah-mudahan seluruh unsur relawan maupun siapapun yang berkecimpung dalam bidang penanganan kebencanaan, dapat terintegrasi dalam kegiatan ini,” jelasnya.
Untuk simulasinya sendiri, Eva mengatakan akan melakukan simulasi gempa bumi, kebakaran, dan beberapa bencana lainnya.
“Kan dampak dari gempa itu biasanya ada konsleting listrik dan dapat terjadi kebakaran. Jadi nanti apa yang harus dilakukan, itu akan kita simulasikan. Kebetulan di Puspemkot ini juga tiga lantai, jadi nanti ada simulasi penyelamatan vertikal dari teman-teman Vertical Rescue Indonesia,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Eva mengaku bencana puting beliung yang terjadi beberapa hari yang lalu, di luar Kajian Resiko Bencana (KRB) yang telah disusun. Karena dalam KRB yang telah disusun, hanya Kecamatan Kasemen dan sebagian Walantaka yang berpotensi terjadi puting beliung.
“Puting beliung biasanya berasal dari cuaca ekstrem daerah laut. Maka yang biasa terkena itu adalah daerah Kasemen sampai ke Walantaka sana,” terangnya.
Sehingga, terjadinya puting beliung di Kecamatan Cipocok Jaya di luar dugaan dari BPBD Kota Serang.
“Puting beliung kemarin yang melanda Kecamatan Cipocok itu benar-benar suatu hal yang sangat tidak diduga berdasarkan kajian kami. Karena dalam KRB pun Kecamatan Cipocok Jaya tidak masuk dalam potensi puting beliung,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, mengapresiasi kegiatan yang akan dilakukan oleh BPBD Kota Serang.
“Itu program bagus untuk memperkenalkan penanganan dini untuk menghadapi musibah yang ada. Adanya simulasi itu sesuai dengan UU dan PP. Maka saya selaku Wakil Walikota Serang sangat menyambut baik program dari BPBD,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya.
Ia pun berharap dengan adanya simulasi ini, mampu menjadikan masyarakat jadi lebih siaga dalam menghadapi bencana.
“Harapannya dengan adanya simulasi penanganan dini itu, tentu semua masyarakat Kota Serang tahu dan paham kalau ada musibah itu harus seperti apa, langkahnya bagaimana. Jangan panik,” tandasnya. (DZH)
Tinggalkan Balasan