Gempa berkekuatan magnitudo (M) 7,3 (kemudian diperbaharui menjadi M 7,4) mengguncang lepas pantai Fukushima, Jepang, Selasa malam (17/3). Setidaknya 4 orang tewas dan melukai 107 jiwa.
Aliran listrik sempat terputus. Kerusakan pun melanda beberapa titik di Fukushima. Wilayah Fukushima merupakan bagian utara Jepang. Pada 2011, kawasan itu pernah luluh lantak diguncang gempa bumi berkekuatan M 9,0.
Pemerintah Jepang menyebut, bullet train (kereta peluru) Tohoku Shinkansen sempat tergelincir akibat gempa, namun semua penumpang dapat diselamatkan.
Dikutip dari NHK News, kereta peluru Yamabiko 223 tersebut melaju dari Tokyo menuju Sendai, lalu keluar dari rel di antara Stasiun Fukushima dan Shiroishizao.
East Japan Railway mengatakan, kereta menarik rem darurat saat gempa terjadi, tetapi 16 dari 17 gerbong tergelincir. Perusahaan tersebut melanjutkan, dari 75 penumpang dan tiga anggota awak, tidak ada yang terluka.
Namun, mereka terjebak di dalam kereta selama sekitar 4 jam, karena tergelincirnya kereta Shinkansen menyebabkan pemadaman listrik. Mereka kemudian turun dari kereta dan dievakuasi dari pintu darurat di sepanjang jalur.
Menurut East Japan Railway, butuh waktu yang cukup lama untuk memeriksa fasilitas dan tingkat kerusakan sebelum dapat melanjutkan layanan Shinkansen di Tohoku antara stasiun Nasushiobara dan Morioka.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirozaku Matsuno menyebut, terdapat empat orang tewas dan 107 lainnya luka-luka saat gempa terjadi.
“Kami telah menerima laporan empat tewas dan 107 luka-luka dan hubungan dengan bencana saat ini sedang diselidiki,” ujarnya.
Lebih dari 2 juta rumah padam listrik, termasuk sebagian di wilayah Tokyo.
Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Tokyo terus memperbarui kabar terkini Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di dekat pusat gempa Jepang, Rabu malam (16/3). Dalam keterangan tertulis KBRI Tokyo, dikabarkan bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban.
“KBRI telah melakukan komunikasi dengan simpul-simpul masyarakat di wilayah terdampak dan tidak terdapat WNI yang terluka atau terdampak gempa. Hanya beberapa yang terdampak pemadaman listrik,” terang KBRI Tokyo dalam pernyataan tertulis yang diterima, Kamis (17/3).
KBRI Tokyo mencatat, ada 67 ribu WNI yang tersebar di Negeri Sakura. Sementara jumlah WNI yang tinggal di sekitar episentrum gempa, yaitu di 984 WNI di Miyagi dan 540 WNI di Fukushima.
Sebelumnya, gempa dengan M 7,4 mengguncang Jepang pada Rabu malam (16/3), pukul 23.36 waktu setempat. Gempa berpusat di pesisir Prefektur Fukushima dengan kedalaman sekitar 60 kilometer. [PYB/RM.id]
Tinggalkan Balasan