Warga Korban Banjir Labuan Masih Bertahan di Pengusian

PANDEGLANG, BANPOS – Kawasan Carita dan Labuan, Kabupaten Pandeglang dilanda banjir setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur daerah tersebut sejak malam harinya sehingga menyebabkan sungai yang melintasi kawasan tersebut meluap.

Diketahui, banjir disebabkan hujan yang turun sejak pukul 03.30 WIB dini hari, Sabtu (19/3). Hujan deras menyebabkan air dari Bendungan Badudun dan Sungai Cisurog meluap dan membanjiri sejumlah titik. Genangan air pun hingga setinggi pinggang orang dewasa.

Pemerintah meminta BPBD, dinas sosial (Dinsos) segera bertindak dan dinas kesehatan (Dinkes) segera membentuk tim dan berkoordinasi, menyusul adanya kemungkinan munculnya sejumlah penyakit seperti gatal-gatal dan DBD atau demam berdarah.

Diketahui, sehari pasca banjir melanda wilayah Labuan dan Carita. Sejumlah pengungsi masih bertahan di tenda pengungsian, yang disiapkan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pandeglang.

Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Pandeglang, Nuriah menegaskan, sejak banjir melanda Sabtu (19/3) pihaknya langsung menerjunkan tim dapur umum dan membuka posko pengungsian di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang.

“Khawatir terjadi banjir susulan, posko pengungsian dan dapur umum masih bertahan sampai sekarang,” kata Nuriah, Minggu (20/3).

Selain menyalurkan bantuan kedaruratan seperti selimut, air bersih, makanan siap saji, dan jenis bantuan lainnya. Hari ini (Minggu,20/3) jumlah nasi bungkus yang sudah didistribusikan kepada para korban terdampak sekitar 1.055 bungkus.

“Total pengungsi yang bertahan sampai sekarang, ada 69 jiwa,” tandasnya.

Nasi bungkus itu didistribusikan pula kepada masyarakat terdampak di Perumahan BTN Sentul sebanyak 633 bungkus, di Kalanganyar sekitar 87 bungkus, di Citanggok sebanyak 150 bungkus, ke perorangan sekitar 16 bungkus dan di Panguseupan sebanyak 100 bungkus.

“Petugas atau tim kami juga, masih memproses (membungkus) nasi lainnya,” ujarnya lagi.

Menurutnya, sejauh ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparatur desa dan kecamatan, TNI/Polri, Dinsos Provinsi Banten, BPBD Kabupaten Pandeglang, BPBD Provinsi Banten, para relawan dan pihak terkait lainnya.

Diketahui, banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Carita dan Kecamatan Labuan, Sabtu (19/3) sekitar pukul 04.00 WIB, disebabkan jebolnya bendungan di Desa Banyubiru, Kecamatan Labuan. Tanggul itu jebol, akibat tak kuat menahan derasnya air.

Didapat informasi, akibat banjir Labuan dan Carita itu, sejumlah destinasi wisata yang ada di wilayah sekitar tetap aman. Namun demikian, para pelaku wisata terpaksa harus menelan pil pahit yaitu sepinya pengunjung yang datang di liburan weekend ini.

Sementara, jalur wisata Labuan – Carita yang sebelumnya sempat terendam, kini sudah dapat dilintasi sebagaimana mestinya, begitu pula dari Anyer – Carita dan sebaliknya. Sehingga, pengendara atau pengunjung yang hendak ke lokasi wisata, sudah dipastikan aman.

“Kami sudah koordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)agar segera menerjunkan anggotanya untuk melakukan bantuan dan pertolongan pertama yang harus dilakukan,” kata Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, kemarin.

Ia mengungkapkan, pihaknya sudah meminta BPBD Banten untuk berkoordinasi dengan pemda setempat dalam hal ini Pemkab Pandeglang dalam melakukan upaya-upaya penanggulangan bencana di kawasan tersebut. Menurut Andika, BPBD sudah memiliki prosedur tetap dalam melaksanakan upaya penanggulangan bencana, sehingga dipastikan bantuan akan segera dilakukan dengan koordinasi bersama pihak-pihak terkait di lokasi bencana.

“Sampai sekarang Saya masih terus meng-up date perkembangan dari lokasi dari petugas kita yang ada di sana,” katanya.

Andika menyebut dirinya juga sudah meminta Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk menyiapkan segala sesuatunya sesuai prosedur penanggulangan bencana sebagai OPD (organisasi perangkat daerah) berikutnya yang harus bersiap untuk menangani korban bencana.

“Prinsipnya keselamatan warga adalah prioritas, setelah dipastikan mereka selamat selanjutnya mereka kan harus dipastikan bahwa mereka aman baik kesehatannya maupun kebutuhan-kebutuhan lainnya,” paparnya.

Andika meminta warga masyarakat di wilayah bencana untuk dapat mengikuti arahan-arahan dari petugas berwenang dalam rangka mereka melakukan upaya penyelamatan. Andika berharap tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut, seraya meminta warga korban bencana untuk dapat saling menguatkan dan membantu sehingga dapat melewati bencana dengan selamat.

“Dan tentu saja kami semua warga Banten mendoakan yang terbaik untuk saudara-saudara kita di sana,” ujarnya.

(RUS/PBN/BNN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *