SERANG, BANPOS – Di era digital saat ini, akses internet menjadi sebuah kebutuhan di seluruh wilayah pelosok negeri, bahkan di desa sekalipun. Bahkan, untuk mendapatkan pelayanan pun saat ini sebagian besar pemerintah diperlukan akses internet berbasis aplikasi.
Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari pemerintah melalui program internet desa untuk memberikan edukasi kepada masyarakat berkaitan dengan hal tersebut. Selanjutnya, diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikan dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya transformasi informasi yang tersedia saat ini.
Kepala Desa Pamarayan, Anis Fuad, mengungkapkan bahwa pihaknya menyambut baik apabila tahun ini pemerintah menganggarkan program internet desa tahun 2022. Berdasarkan pantauannya, pengaplikasian internet masa kini mayoritas digunakan untuk berselancar di dunia maya secara cuma-cuma.
“Yang jelas pengaplikasian internet jaman sekarang baik di dunia maya atau media sosial (medsos) masih cuma-cuma. Sehingga diperlukan edukasi kepada masyarakat terkait dengan penggunaan internet dengan baik dan menghasilkan,” ujarnya, kemarin.
Ia mengakui bahwa saat ini banyak kawula muda yang membuang waktunya untuk memainkan permainan di gawainya. Bahkan, tak sedikit yang memainkan permainan jenis judi slot, yang dinilai membawa dampak buruk dan membuat kecanduan.
“Untuk sementara ini yang saya lihat banyak anak muda yang main game terus, dengan adanya program internet ini gimana caranya biar mereka ini jangan main game main judi slot,” tuturnya.
Anis mewacanakan pada tahun 2023, pihaknya sudah melakukan sosialisasi secara menyeluruh kepada masyarakat, khususnya kawula muda agar bermain gawai dengan tujuan yang jelas. Selain itu, ia juga ingin melakukan edukasi kepada masyarakat agar tidak terobsesi terhadap medsos.
Ia menegaskan, boleh saja bermain medsos asalkan dapat menghasilkan. Dalam hal ini mendapatkan keuntungan dari bermain medsos, seperti berjualan dan lain sebagainya.
“Saya juga ingin agar dari bermain medsos atau melalui internet ini bisa meningkatkan dan mengembangkan potensi desa yang sudah ada agar lebih dikenal lagi,” katanya.
Anis menegaskan, melalui internet desa, pihaknya ingin masyarakat mengetahui anggaran di desa digunakan untuk apa saja. Dimana tujuan utamanya yaitu agar pola pikir masyarakat lebih millenial meskipun sebagian wilayahnya masih ada beberapa lokasi yang tidak terjangkau akses internet dengan baik.
“Kepada pemerintah saya juga meminta agar mengangkat sumber daya pemuda yang buta tuli terhadap medsos, agar bisa mengembangkan potensi. Karena sekarang ini era dunia aplikasi, nanti kita cari alat yang bagus, agar sistem aplikasi nanti berjalan dengan lancar,” tandasnya.
Kepala Desa Pontang, Ardiman, mengaku menyambut baik apabila benar ada program internet desa. Ia mengatakan, nantinya dari program tersebut akan meningkatkan literasi masyarakat di berbagai bidang seperti pendidikan dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Alhamdulillah di Pontang sudah ada jaringan internet dan cukup bagus semua, dengan program ini kami ingin mengembangkan desa Pontang agar lebih maju, dan bisa terus produktif,” katanya.(MUF)
Tinggalkan Balasan