Xi Jinping Minta Jajarannya Gercep Cari Korban Selamat China Eastern Airlines

Presiden China Xi Jinping meminta jajarannya bergerak cepat dan all out dalam operasi pencarian dan penyelamatan atas jatuhnya pesawat China Eastern Airlines di lereng gunung di wilayah selatan China, Senin (21/3).

Pesawat nahas itu mengangkut 132 orang, dengan rincian 123 penumpang dan 9 awak.

Stasiun TV pemerintah CCTV menyebut, Xi langsung menginstruksikan para pejabat untuk segera tanggap darurat dan menyelidiki penyebab kecelakaan itu sesegera mungkin.

Sementara Perdana Menteri China Li Keqiang juga meminta para pejabat setempat, agar tak buang waktu mencari korban selamat, dan memberikan kenyamanan yang cukup kepada keluarga korban.

Badan Penerbangan Sipil China (CAAC) menyebut, penerbangan Boeing 737 dari Kunming ke Guangzhou itu dilaporkan hilang kontak di atas kota Wuzhou di wilayah Guangxi.

Kekhawatiran terhadap nasib pesawat jet itu mencuat, ketika media lokal melaporkan, penerbangan China Eastern MU5735 tak kunjung tiba di Guangzhou, setelah lepas landas dari Kunming tak lama setelah pukul 13.00 waktu setempat.

Sementara situs pelacakan penerbangan FlightRadar24 tidak menunjukkan adanya data penerbangan, setelah pukul 14.22 WIB.

Alat pelacak mendeteksi, pesawat telah turun tajam dari ketinggian 29.100 kaki, menjadi 3.225 kaki dalam rentang 3 menit, sebelum informasi penerbangan dihentikan.

“Dapat kami konfirmasikan, pesawat itu jatuh,” demikian pernyataan China Eastern Airlines, yang juga mencantumkan nomor hotline, untuk memudahkan komunikasi dengan keluarga atau kerabat korban.

Kecelakaan itu sempat menyebabkan kebakaran hutan, namun berhasil dipadamkan..

Seorang warga desa bermarga Liu mengungkap, dia langsung bergegas menuju tempat kejadian dengan menaiki sepeda motor, begitu terdengar bunyi ledakan keras. Dia mengaku melihat serpihan puing pesawat terbang di tanah. Termasuk, patahan sayap pesawat dan serpihan pakaian yang nyangkut di pohon.

Sementara People’s Daily menyebut, seorang pejabat Dinas Pemadan Kebakaran Provinsi mengaku tak melihat ada tanda-tanda kehidupan di antara puing-puing yang berserakan.

Seperti dilansir Channel News Asia, catatan keselamatan penerbangan China belakangan ini, relatif baik.

Terakhir kali, kecelakaan pesawat komersial yang menelan korban warga sipil, terjadi pada tahun 2010. Kala itu, pesawat Henan Airlines jatuh di timur laut provinsi Heilongjiang, dan menewaskan sedikitnya 42 dari 92 orang di dalamnya. Meskipun jumlah korban terakhir tidak pernah dikonfirmasi. [HES/RM.id]

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *