Jembatan gantung sederhana sepanjang 50 Meter yang terbuat dari kayu dan bambu penghubung perkampungan ke area ladang persawahan di Kampung Sigeung, Desa Tamansari, Kecamatan Banjarsari, Lebak selatan (Baksel) dilaporkan mengalami putus ambruk dan mengakibatkan korban warga pelintas berjatuhan, Selasa (22/3).
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.00 Wib. Pada kejadian, sebanyak tiga orang warga yang melintas berjatuhan dan sisanya terpaksa bergelantungan di kayu putus.
“Itu pas saya melintas pulang dari sawah jembatan mengalami putus dan ambruk. itu saya hampir terpental. Saya dan 2 tetangga berhasil menggantung di kayu patah. Tapi yang jatuh tercebur ada tiga orang, Alhamdulillah saya tak ada luka,” ujar Saman, seorang pelintas yang jadi korban.
Diungkapkannya, kejadian tersebut bermula pada saat warga akan pulang dari persawahan menuju rumah. Karena jembatan berketinggian tujuh meter itu adalah satu-satunya akses ke persawahan.
“Awalnya ada iring-iringan ibu-ibu melintas jembatan bambu, pas di tengah-tengah tiba-tiba jembatan mengalami ambruk sekaligus, saya beserta dua berhasil memegang kayu bergantungan, kalau ibu-ibu mah pada berjatuhan ke sungai Ciliman, ya cuma sedikit pada shock aja. Kalau tinggi jembatan sekitar 7 meteran,” ungkap Saman.
Korban selamat lainnya, Atib mengatakan, bahwa jembatan sepanjang 50 meter itu setiap tahun selalu diperbaiki. “Untuk perbaikan kita rutin lakukan setiap tahun secara gotong-royong dengan bahan kayu dan bambu. Itu jembatan harus segera diperbaiki lagi,” katanya.
Sementara sumber lainnya kepada BANPOS menyebut, pengguna jembatan tersebut setiap harinya ada sekitar 200 orang dari 90 kepala keluarga (KK).
“Itu jembatan akses satu-satunya warga Kampung Sigeung untuk ke ladang, ke sawah maupun ke perkebunan sawit. Hampir sekitar 200 orang setiap hari warga melintas. Warga juga hampir setiap tahun melaksanakan iuran swadaya untuk memperbaikinya,” jelas Wijaya, tokoh warga Desa Tamansari.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Tamansari, Jaelani saat dihubungi membenarkan peristiwa tersebut. Menurut Kades, bahwa ambruknya Jembatan Gantung Ciliman di Kampung Sigeung RT 07/02 penghubung masyarakat menuju area persawahan dan ladang perkebunan sawit.
Dan itu merupakan akses satu-satunya jalan masyarakat setempat menuju mata pencaharian hidupnya.
“Saya selaku kepala desa sangat mengharapkan adanya perhatian serta bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki jembatan yang lebih permanen. Karena itu jembatan merupakan akses yang sangat penting bagi masyarakat kami, untuk mencari nafkah pertanian, membawa hasil bumi baik sayuran di ladang maupun padi dari pesawahan,” paparnya.(WDO/PBN)
Tinggalkan Balasan