Duta Besar (Dubes) Jerman untuk Indonesia, Ina Lepel terkesan dengan Nahdlatul Ulama (NU). Pasalnya, struktural kepemimpinan organisasi Islam itu banyak melibatkan tokoh perempuan.
Hal itu disampaikan Lepel saat mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, pada Senin (21/3).
“Saya sangat terkesan kepada NU. Apalagi setelah mengetahui, dalam struktural kepemimpinan PBNU banyak melibatkan tokoh perempuan,” puji sang Dubes di Twitter.
Lepel mengaku senang dapat bertukar pikiran dengan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. Mulai dari pemberdayaan perempuan, tradisi hingga isu internasional.
“Pertemuan ini menjadi sangat menarik. Banyak yang kami berdua diskusikan, seperti peran kepemimpinan perempuan, kebudayaan dan sivilisasi,” terang Dubes Lepel.
Mengamini hal ini, Gus Yahya mengatakan, hal tersebut diakuinya banyak jadi perhatian publik.
“Saat ini, kami (PBNU) memiliki ketua-ketua perempuan yang menarik perhatian banyak orang, tentunya,” ungkapnya dikutip laman web PBNU, Selasa (22/3).
Gus Yahya menerangkan, PBNU sejak awal memang tidak ada larangan melibatkan perempuan di kepengurusan. Pada momen itu, menanggapi ajakan kerja sama PBNU dengan Jerman, dia mengatakan, dibutuhkan koordinasi dan komunikasi yang serius untuk mempermudah implementasi ke depannya.
“Kami bersepakat, perlu komunikasi yang serius antara Jerman dan PBNU untuk berbagai kerja sama ke depannya,” pungkas Dubes Lepel. [DAY/RM.id]
Tinggalkan Balasan