PANDEGLANG, BANPOS-Kue balok merupakan salah satu kuliner tradisional khas Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang yang bentuk dan rasanya tidak berubah hingga tiga generasi pembuatnya.
Kue balok yang merupakan kuliner khas tradisional dari Kabupaten Pandeglang ini berbeda dengan kue balok dari Jawa Barat, yang lebih menyerupai kue pukis atau brownies. Balok Menes memiliki bentuk dan rasa yang mirip getuk, dengan taburan bawang goreng dan serundeng sebagai topingnya.
Salah satu yang unik dari kue balok Menes adalah cara membungkusnya yang menggunakan daun pisang dan daun pinang sebagai tempat cetakannya, sehingga membuatnya disukai banyak orang dari dulu hingga sekarang.
Proses pembuatan kue balok Menes juga sangat mudah, langkah pertama adalah merebus singkong yang sudah dibersihkan, setelah matang singkong didiamkan hingga dingin kemudian ditumbuk hingga halus. Setelah halus baru lah dicetak persegi menyerupai balok dan ditaburi toping. Kue balok Menes dijual dengan harga Rp3.000 hingga Rp5.000 tergantung pesanan dan ukuran.
Salah seorang penjual kue balok Menes, Udin Jaenudin mengatakan, kue balok Menes merupakan makanan khas Kecamatan Menes yang sudah turun temurun dinikmati warga Menes. Udin sendiri merupakan generasi ketiga yang hingga saat ini masih memproduksi kue balok Menes dan melestarikan makanan tradisional tersebut.
“Kue balok ini sudah lama ada, saya saja generasi ketiga. Kue ini asli dari Kecamatan Menes yang sangat digemari oleh warga Kecamatan Menes,” kata Udin kepada wartawan, Minggu (10/4).
Dijelaskannya, dalam membuat kue balok Menes, dirinya menghabiskan singkong jenis roti sebanyak 50 kilogram pada setiap harinya, dengan omzet sekitar Rp 1 juta perhari.
“Selain yang membeli langsung ke rumah, banyak juga yang memesan. Untuk singkong sekitar 50 kilogram setiap harinya,” terangnya.
Ia berharap, kue balok Menes ini selain menjadi icon Kecamatan Menes, bisa juga menjadi icon kuliner Kabupaten Pandeglang dan berharap masih banyak pengrajin kue balok lainnya.
“Kenapa saya masih bertahan sampai tiga generasi, karena saya ingin tetap mempopulerkan balok Menes ini agar tidak hilang dimakan zaman. Semoga saja menjadi icon Kabupaten Pandeglang,” ujarnya.
Salah seorang warga Kecamatan Menes, Mahdi mengatakan, dirinya sering membeli kue balok Menes untuk menjadi makanan cemilan sebagai teman minum teh saat santai. Bahkan saat Ramadhan ini, kue balok Menes cocok dinikmati pada saat waktu berbuka puasa.
Kue balok Menes biasanya disantap oleh masyarakat setempat dengan ditemani teh hangat atau air jahe, kombinasi ini semakin menambah kenikmatan kue yang banyak ditemukan di pasar tradisional di wilayah Pandeglang.
“Saya paling suka makan kue balok dengan teh hangat, makanya saya sering sekali beli. Selain enak, harganya juga terjangkau,” katanya.(dhe/pbn)
Tinggalkan Balasan