Demonstrasi mahasiswa hari ini yang disebut-sebut bakal menghebohkan itu, jadinya mati angin. Tuntutan mahasiswa yang menolak penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan jabatan presiden, sudah dijawab dengan tegas dan lugas oleh Presiden Jokowi, sehari sebelum demo digelar. Kepada rakyat Indonesia, Jokowi nyatakan Pemilu tetap digelar 14 Februari 2024.
Penegasan itu disampaikan Jokowi dalam Rapat Terbatas (Ratas) yang khusus membahas Persiapan Pemilu 2024, di Istana Bogor, kemarin sore. Rapat itu digelar mendadak. Sebab, tak biasanya Jokowi menggelar rapat di akhir pekan. Kepala Negara biasanya memanfaatkan hari libur untuk menikmati kebersamaan bareng keluarga atau blusukan keluar kota. Kalau pun digelar di Istana Bogor, rapat biasanya digelar di hari kerja.
Rapat ini dihadiri Menko Polhukam Mahfud MD, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Mendagri Tito Karnavian, Menkumham Yasonna H Laoly, Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo, Mensesneg Pratikno, dan Seskab Pramono Anung. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa juga turut hadir.
Video sesi pembukaan rapat ini kemudian diunggah ke akun YouTube Sekretariat Presiden. Dalam video itu, Jokowi masih tampil seperti biasa. Mengenakan kemeja lengan panjang warna putih yang dilipat sesiku dengan pin presiden tersemat di dada kiri. Gaya bicaranya pun masih seperti biasa. Tenang, lembut, dengan tangan sesekali bergerak memberikan tekanan. Tak terlihat wajah tegang. Berbeda dengan gestur para menteri yang begitu sigap. Saat Jokowi bicara, mereka langsung sigap mencatat di buku masing-masing.
Apa yang disampaikan Jokowi? Dalam sambutannya, Jokowi menegaskan, Pemilu 2024 akan tetap digelar 14 Februari 2024. Ia meminta tidak ada lagi spekulasi terkait penundaan Pemilu, perpanjangan jabatan, dan jabatan 3 periode. Ia pun menginstruksikan jajarannya menyampaikan hal ini kepada masyarakat. Ia juga meminta para menteri agar mempersiapkan secara baik seluruh tahapan Pemilu yang akan dimulai pada Juni 2022.
“Jangan sampai nanti muncul spekulasi-spekulasi, yang isunya beredar di masyarakat bahwa Pemerintah tengah berupaya melakukan penundaan Pemilu atau spekulasi mengenai perpanjangan jabatan presiden dan juga yang berkaitan dengan soal tiga periode,” kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan akan segera melantik komisioner KPU dan Bawaslu periode 2022-2027 pada Selasa besok (12/4). Setelah pelantikan, Pemerintah akan bicara dengan KPU dan Bawaslu mengenai persiapan pemilu. Tujuannya, agar semua tahapan pemilu bisa disiapkan dengan matang.
Ia pun berjanji segala payung hukum yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Pemilu akan segera diselesaikan. Begitu juga anggarannya. “Saya minta Pak Menko Polhukam komunikasi yang intens dengan DPR, dan KPU,” titahnya.
Ia juga meminta untuk mempersiapkan penjabat gubernur, penjabat bupati, penjabat wali kota yang berakhir masa jabatannya di 2022 ini. Seleksi dengan baik. “Agar nantinya penyiapan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 bisa berjalan dengan baik,” ucapnya.
Terakhir, Jokowi mengingatkan agar masyarakat jangan sampai terprovokasi. Jangan sampai pengalaman Pemilu sebelumnya terjadi di 2024.
Pernyataan Jokowi ini kembali mempertegas pernyataan sebelumnya bahwa ia akan taat pada konstitusi. Pernyataan ini juga membuat aksi mahasiswa menolak penundaan Pemilu berakhir antiklimaks. Ibarat kapal, sudah kehilangan angin. Tak bisa maju lagi.
Karena alasan itu juga, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) tak jadi menggeruduk Istana hari ini. Koordinator Media BEM SI, Luthfi Yufrizal mengatakan, pihaknya masih akan menggelar unjuk rasa. Namun, aksinya akan digeser ke Gedung DPR. “Tujuannya, untuk menyampaikan aspirasi dan memberikan peringatan kepada wakil rakyat terkait berbagai permasalahan yang ada,” kata Luthfi, dalam keterangan tertulis, kemarin.
Kata dia, meski pindah lokasi, tuntutan yang disuarakan masih sama. Yaitu, menolak penundaan pemilu. Mereka ingin agar para wakil rakyat di DPR mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat, bukan aspirasi partai.
Politisi PDIP, Adian Napitupulu gembira karena mahasiswa nggak jadi demo di Istana. Kata dia, mahasiswa memang seharusnya tidak mendemo Jokowi. Sebab, sejak awal, sikap Jokowi tegas, menolak tiga periode dan tak pernah sekalipun bicara penundaan pemilu. Harusnya, kata dia, yang didemo mahasiswa itu menteri-menteri yang selama ini lantang bicara wacana penundaan pemilu dan presiden tiga periode.
Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu juga ikutan bicara serupa. Kata politisi PDIP ini, jangan sampai aksi mahasiswa di luar konteks. Dengan sikap Jokowi yang tegas menolak penundaan pemilu, aksi demonstrasi akan kehilangan daya dorong. “Presiden sudah menyampaikan berkali-kali bahwa beliau tidak ingin melanggar konstitusi dan presiden sudah mengagendakan Pemilu tanggal 14 Februari 2024,” ujarnya. [BCG/RM.id]
Tinggalkan Balasan