Sejumlah warga di Baksel meminta kepada pemerintah dan aparat kepolisian Polda Banten untuk mengawasi BBM jenis Pertalite guna menghindari terjadinya kelangkaan BBM jenis itu. Pasalnya, jenis BBM tersebut digunakan warga masyarakat umum.
Aktivis Lebak selatan (Baksel) asal Bayah Ena Suharna mengungkap bahwa keberadaan BBM jenis Pertalite dalam beberapa hari terakhir mulai sulit didapat. “Kami sebagai masyarakat kecil harus kepada siapa mengadukan permasalahan ini, karena kelangkaan BBM jenis pertalite itu mungkin bisa saja dilakukan secara sengaja oleh para pengusaha SPBU dan pengusaha eceran, tanpa mementingkan kepentingan warga masyarakat kecil sebagai pengguna BBM itu. Intinya kami minta diawasi,” ujar Ena, Senin (11/04).
Dalam hal ini ia berharap, pihak aparat Krimsus Polda Banten untuk segera turun mengawasi pembelian BBM Pertalite dalam jumlah banyak serta mengawasi pengawasan migas, ini guna meminimalisir kelangkaan BBM jenis pertalite. “Kalau Pertamax mah kuotanya banyak tapi yaitu mahal. Ini kita hanya berharap Pertalit agar jangan langka begini, apalagi saat ini sedang bulan puasa,” ungkap Ena.
Diketahui, terang Ena, saat ini banyak pertalite yang dijual oleh pengusaha SPBU kepada pengusaha eceran tanpa membatasi kuota. Nyatanya kalau mereka itu bisa belanja sampai ratusan liter per hari. Ini patut diduga akan adanya penimbunan Pertalite oleh oknum yang membeli dalam jumlah banyak, sehingga akan berpotensi terjadinya kelangkaan BBM jenis Pertalite,” katanya.
Menurutnya, sebagai warga Baksel yang juga sebagai pengendara umum dengan berpenghasilan pas pasan, keberatan kalau tiap hari harus mengisi BBM kendaraan dengan jenis non subsidi. “Kalau setiap hari harus beli Pertamax kayak gini saya keberatan pa, berat bagi kami orang kecil,” ujarnya.
Dalam hal ini, Ena pun mengendus bahwa BBM jenis pertalite ini diduga ditimbun oleh para pedagang eceran untuk stok akhir bulan puasa sampai waktu Idul Fitri, “Dugaan ini diperkuat dengan bukti, banyak pengusaha eceran yang belanja BBM pertalite sehari semalam 2 sampai 3 kali, dengan kuota puluhan jerigen,” paparnya.
Senada, JJ salah seorang nelayan Bayah, pun mengeluhkan telah terjadi kelangkaan BBM jenis pertalite,” Iya dalam beberapa hari ini Pertalit yang sangat kami butuhkan untuk melaut mulai susah didapat, itu sih selaku habis diborong oleh pengusaha eceran,” ungkapnya.
Dikatakan, kondisi seperti itu jika tidak segera diatasi bisa berdampak pada lumpuhnya kehidupan nelayan. “Kalau begini terus kita tidak bisa melaut dan otomatis gak ada pendapatan, pada siapa lagi kami minta bantuan. Di sini kami minta pemerintah dan aparat bisa mengawasi agar pembelian BBM untuk pedagang eceran rada dikurangi, karena dampaknya pada kita juga,” katanya.(WDO/PBN)
Tinggalkan Balasan