Pemerintah kembali mengingatkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan (prokes). Saat ini, lima provinsi di Pulau Jawa dan Bali mengalami peningkatan kasus positif Covid-19, jelang musim mudik Lebaran. Jadi, jangan dikira virus Corona sudah pergi dari Indonesia!
Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyatakan, peningkatan laju kasus terjadi di DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bangka Belitung, Kalimantan Utara dan Bali.
Menurutnya, per Minggu (10/4), terjadi peningkatan 169 kasus baru di Jawa-Bali, yang diperkirakan terus bertambah dalam beberapa hari ke depan.
“Kalau dibandingkan situasi puncak, masih sangat jauh,” kata Nadia, saat konferensi pers virtual, kemarin.
Meski laju peningkatan kasus di wilayah tersebut berkisar di bawah 0,1 persen dari situasi gelombang Omicron yang terjadi pada Februari lalu, Nadia mengingatkan, peningkatan angka positif ini akan meningkatkan risiko laju penularan yang lebih tinggi.
Karena itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes ini menyatakan, Pemerintah tetap mewaspadai kenaikan kasus di lima provinsi tersebut, meski situasi secara nasional terus melandai secara konsisten.
“Kita perlu tetap waspada, terutama dalam waktu dekat karena akan ada hajatan perayaan agama yang cukup besar dan jadi ujian kita bersama,” tutur Nadia.
Syukurlah, secara umum, terjadi penurunan kasus signifikan bila dibandingkan pekan sebelumnya, meski laju konfirmasi Covid-19 secara nasional bergerak fluktuatifKasus kematian juga menurun sebanyak 33 persen, dari sekitar 100, menjadi 75 jiwa.
Sedangkan angka positivity rate alias proporsi orang positif dari keseluruhan orang yang dites dalam sepekan terakhir mencapai 4,6 persen. Sementara positivity rate harian sebesar 3 persen.
“Angka ini sudah di bawah angka World Health Organization (WHO) yaitu 5 persen,” ucapnya.
Kemudian, pada indikator perawatan rumah sakit dan isolasi berada pada angka 6,67 persen. Angka ini, juga di bawah standar WHO yang mematok ambang batas 10 persen.
Selain itu, Nadia juga memastikan, sampai saat ini Covid-19 varian X yaitu, XE, XD dan XF masih belum terdeteksi di Indonesia. Pemerintah masih terus mewaspadai dan melakukan pemantauan lewat tes Whole Genome Sequencing (WGS).
Dalam pandangannya, ketiga jenis subvarian itu tidak memiliki perbedaan gejala yang khusus. Menurut Nadia, ini karena ketiganya masih sejenis dengan varian Omicron. Hanya saja, sudah memiliki campuran materi genetik dari varian lain.
Kemunculan subvarian XE, XD, dan XF diduga dari seseorang yang terinfeksi dengan dua varian Omicron-Delta atau dua subvarian Omicron sekaligus dalam waktu bersamaan.
“Jadi, sebenarnya subvarian ini masih satu jenis yang sama dengan varian Omicron. Tapi, kemungkinan seseorang terinfeksi dengan dua jenis varian Delta dan Omicron yang membentuk subvarian ini,” tandas Nadia. [DIR/rm.id]
Tinggalkan Balasan