Eks Sekretaris Kota Hong Kong John Lee, secara resmi mendaftarkan diri untuk pencalonan Kepala Eksekutif Hong Kong. Sebagai langkah awal pencalonan dirinya, Lee telah mengundurkan diri sebagai Sekretaris Hong Kong pekan lalu.
Sejauh ini, baru Lee yang telah resmi mendaftarkan diri untuk pemilihan Kepala Eksekutif. Sementara, pemilihan akan digelar pada 8 Mei mendatang.
Lee berhasil mendapatkan 786 dukungan yang merupakan lebih 50 persen dari 1.454 anggota Komite Pemilihan yang akan memilih kepala eksekutif berikutnya.
Kepada awak media di Hong Kong, kemarin, Lee menjelaskan bahwa pencalonannya tidak mudah. Dia mengaku telah bekerja sangat keras untuk meyakinkan anggota pemilihan bahwa dia pantas dipilh.
Di saat yang sama, pencalonan Lee makin memperkuat keyakinan bahwa Beijing akan semakin memperketat kontrolnya atas wilayah tersebut. Sebab Lee mengatakan, Pasal 23 Undang-Undang (UU) Dasar, yang menetapkan bahwa Hong Kong memberlakukan UU keamanannya sendiri, akan menjadi prioritasnya.
Seperti diketahui, UU Keamanan Hong Kong melarang tindakan makar, pencurian rahasia negara, serta beberapa pelanggaran lainnya. Termasuk pemisahan diri, hasutan, dan subversi.
UU Keamanan Nasional Hong Kong diteken pada 2020. Lee adalah pendukung setia UU yang telah digunakan untuk melawan aktivis, pendukung, dan media pro-demokrasi itu.
Lebih lanjut, Lee menegaskan, dirinya akan fokus pada pendekatan yang berorientasi pada hasil untuk memecahkan masalah. “Menjaga Hong Kong tetap kompetitif dan menetapkan dasar yang kuat untuk pengembangan Hong Kong, ” kata Lee.
Lee merupakan mantan polisi yang kemudian menjadi pegawai negeri. Dia sebelumnya mengatakan, pencalonannya untuk jadi orang nomor satu di Hong Kong merupakan bentuk kesetiaan dan cintanya pada Hong Kong. Dia juga merasa itu sebagai kewajibannya pada rakyat Hong Kong.
Pemimpin Hong Kong dipilih setiap lima tahun. Proses pemilihan telah diatur sedemikian rupa agar tokoh yang menang adalah mereka yang setia kepada China daratan. Empat kepala eksekutif sebelumnya dikenal karena kesetiaan pada Beijing.
Sedangkan Kepala Eksekutif Hong Kong saat ini Carrie Lam, tidak mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua. Sejak jadi orang nomor satu di Hong Kong lima tahun lalu, Lam telah menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari pandemi Covid-19, tindakan keras terhadap kebebasan politik dan pengaruh Beijing yang cepat dan berkembang di wilayah tersebut. Pemimpin baru Hong Kong akan mulai menjabat pada 1 Juli.[PYB/RM.ID]
Tinggalkan Balasan