SERANG, BANPOS – Angkutan mudik menuju ke Jawa disebut mengalami peningkatan. Hal itu diketahui saat Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah 8 Provinsi Banten menggelar ram cek atau pemeriksaan fisik dan kelengkapan surat kendaraan secara acak untuk bus yang ada di Terminal tipe A Pakupatan, Serang, Banten, Kamis (14/4).
Bidang Administrasi Perkantoran BPTD Banten, Hasan Basri menyatakan, ram cek dilakukan guna memastikan kelaikan bus yang beroperasi melayani angkutan masyarakat. Ia mengungkapkan bahwa untuk tipe kendaraan reguler, penumpang saat ini masih normal.
“Untuk angkutan ke Jawa ada sedikit peningkatan tapi masih dianggap normal,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kegiatan ram cek tersebut dilakukan secara rutin. Hal itu dilakukan dengan mengecek kendaraan satu persatu mulai dari administrasi kendaraan, buku uji, trayek dan pengecekan kendaraan secara menyeluruh.
“Kami secara rutin melaksanakan tugas pengecekan kendaraan dari segi kelengkapan adminitrasi kendaraan, kami cek kelayakannya dan kelengkapan surat. Petugas melakukan pemeriksaan secara random (acak), sehingga tidak semua bus dilakukan pemeriksaan ram cek oleh petugas,” katanya.
Dari pelaksanaan ram cek yang sudah dilakukan, BPTD mengklaim 92 persen sudah laik jalan. Dalam pelaksanaan pemeriksaan kelaikan bus di Terminal Tipe A Pakupatan, ada beberapa poin yang diperiksa, diantaranya pemeriksaan sistem kemudi, memastikan sistem kemudi dalam kondisi baik.
“Selain itu juga pemeriksaan sistem rem dan ban bus tersebut. Yang paling penting itu sistem kemudinya, sistem remnya, itu yang paling nyata, tapi untuk penguji ada trik-triknya sendiri untuk mengetahui kondisi kelaikan bus itu,” tuturnya.
Hasan mengatakan, apabila dalam ram cek ini ditemukan tidak memenuhi kelengkapan baik administrasi maupun sistem kemudi, pihaknya akan menginventarisir dan mengecek ke PO terkait. Namun sejauh ini, pihaknya belum menemukan adanya kendaraan yang tidak memenuhi kelaikan kendaraan mudik.
“Kalau ada temuan, dari PO yang kami cek kita inventarisir dan akan kami tindaklanjuti, diarahkan bahwa kendaran yang beroperasi harus ready, siap secara administrasi maupun secara prokes,” tegasnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan ram cek, bus-bus yang lolos atau laik jalan akan di tempeli stiker. Artinya, masyarakat yang ingin mudik dapat melihat stiker yang tertempel di depan kaca depan bus.
“Jika stiker ditemukan sudah dipastikan lain jalan, atau kondisi bus dalam keadaan baik,” tandasnya.
Salah satu pemudik asal Banjarnegara, Nurkholis, mengungkapkan bahwa dirinya sengaja mudik awal waktu. Hal itu dikarenakan adanya kekhawatiran akan perubahan ketentuan mudik. Meskipun saat ini ia harus merogoh kocek lebih untuk membeli tiket agar dapat pulang ke kampung asal.
“Sengaja mudik awal, dari Kota Serang mau ke Banjarnegara, sengaja cuti untuk mudik duluan. Memutuskan mudik lebih awal biar mudah, khawatir ada perubahan aturan meskipun tiketnya mahal, sebelumnya Rp130.000, saat ini Rp180.000 alasannya bbm naik,” ucapnya. (MUF/AZM)
Tinggalkan Balasan