– Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 tetap mewaspadai lonjakan kasus Corona. Meski sekarang kasus sudah makin landai, tapi potensi kenaikan tetap ada.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, landainya kasus Covid-19 tidak bisa menjadi satu-satunya tolok ukur yang menjamin kasus tidak meningkat. Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, lonjakan terjadi setelah kasus melandai cukup lama.
“Kasus tetap dapat meloncat, maka perlu disiapkan penyesuaian kebijakan yang berbeda di tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya,” ujar Wiku dalam konferensi pers di Jakarta, tadi malam.
Berdasarkan pengalaman dalam dua tahun belakangan, masyarakat harusnya memetik pelajaran. Semua pihak perlu terus berupaya agar kasus yang saat ini sudah berhasil ditekan, tidak naik kembali.
“Jangan sampai memicu gelombang baru. Hal ini tentunya perlu menjadi kewaspadaan bagi kita agar lebih berhati-hati,” imbaunya.
Satgas tidak lelah mengingatkan agar di masa penyesuaian kebijakan ini, masyarakat tetap mengimbanginya dengan kesadaran patuh terhadap protokol kesehatan (prokes).
“Tanggung jawab kita tetap disiplin memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencuci tangan, itu cara utama agar virus tidak meluas,” imbau Wiku.
Dia mengingatkan, meski vaksin Covid-19 dapat menjaga masyarakat dari keparahan, risiko perawatan di rumah sakit hingga kematian tapi potensi virus untuk menularkan dan tertular masih ada. Sekalipun sudah melakukan vaksinasi booster, tetap saja Covid-19 berpotensi menulari orang lain. Apalagi, pada masa mudik dan silaturahmi Lebaran.
“Liburan panjang memiliki risiko tinggi bagi seorang terpapar virus pasca-perjalanan jarak jauh. Tentunya akan berisiko menularkan pada orang lain,” ingat Wiku.
Dia juga mewanti-wanti, masyarakat tidak abai terhadap prokes selama perjalanan mudik atau pun berlibur. “Mudik aman jangan bawa virus pulang,” pesannya.
Satgas mengumumkan kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali bertambah sebanyak 837 orang, kemarin. Sehingga total kasus positif Covid-19 mencapai 6.041.269 orang.
Kemarin juga ada tambahan 34 orang yang meninggal, sehingga total menjadi 155.937 jiwa meninggal dunia. Kemudian, ada tambahan 2.750 orang yang sembuh sehingga total menjadi 5.836.310 orang lainnya dinyatakan sembuh.
Sementara, kasus aktif atau orang yang masih dirawat turun 1.947 menjadi 49.022 orang, dengan jumlah suspek mencapai 5.013 orang. [JAR/rm.id]
Tinggalkan Balasan