Dubes RI Fientje Maritje Suebu Pedekate Dengan Para Tokoh Kunci Negeri Kiwi

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Selandia Baru Fientje Maritje Suebu tidak menunggu lama untuk memulai tugasnya di Negeri Kiwi. Sejak tiba akhir Januari lalu, Fientje tancap gas dalam melakukan pendekatan (pedekate) dengan berbagai tokoh kunci di pemerintahan Selandia Baru.

Selayaknya Dubes yang baru ditugaskan, perkenalan dimulai dengan pertemuan bersama Kepala Protokol Selandia Baru, Rod Harris. Kemudian disusul penyerahan Surat Kepercayaan dari Presiden Joko Widodo kepada Gubernur Jenderal Selandia Baru, Dame Cindy Kiro, 22 Februari lalu.

Membawa amanat Jokowi untuk semakin mempererat hubungan bilateral Indonesia Selandia Baru, Fientje beberapa kali melakukan pertemuan dengan berbagai tokoh penting di Kementerian Luar Negeri Selandia Baru.

Secara khusus, Fientje menemui petinggi yang menangani hubungan bilateral dengan Indonesia. Mereka adalah Divisional Manager for South and South East Asia Nicole Roberton dan Deputy Secretary Americas and Asia Group Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru, Mark Sinclair.

Selain itu, Fientje juga telah melakukan pertemuan dengan Speaker of the House atau Ketua Parlemen Selandia Baru Trevor Mallard, serta anggota Parlemen Selandia Baru Marja Lubeck.

“Marja Lubeck adalah keturunan Indonesia yang berasal dari Partai Buruh,” terang Dubes kelahiran Sentani, Papua, itu dalam keterangan tertulis, Senin (18/4).

Dalam pertemuannya dengan Lubeck, Fientje memberikan kenang-kenangan berupa kain batik tulis berwarna merah dengan corak emas.

ertemuannya dengan para pejabat penting selama dua pekan lalu, Fientje membawa berbagai isu hangat yang mengemuka. Beberapa di antaranya adalah rencana Indonesia yang akan menjadi tuan rumah 7th Session of the Global Platform for Disaster Risk Reduction pada Mei mendatang, dan rangkaian pertemuan Presidensi G20 Indonesia.

“Kami juga menyampaikan apresiasi atas berbagai kerja sama, dukungan dan bantuan Selandia Baru dalam meringankan beban Indonesia saat menghadapi pandemi Covid-19,” pungkas Fientje.

Pada Juli 2021, Pemerintah Selandia Baru menyampaikan komitmen untuk memberikan dukungan kepada Indonesia, berupa 100 unit ventilator noninvasif (nasal high flow) jenis Airvo 2 buatan Fisher dan Paykel Healthcare; alat rapid test melalui WHO; dan dukungan kepada Lembaga Biologi Molekuler Eijkman terkait peningkatan kapasitas pengurutan genom. [DAY/RM.ID]

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *