Swab Tak Batalkan Puasa, Tapi Baiknya Dilakukan Malam Hari

Melakukan tes swab PCR-Antigen pada siang hari saat bulan Ramadan tetap diperbolehkan dan tidak membatalkan puasa. Tidak ada unsur penambahan makanan atau cairan yang dimasukkan dari hidung maupun tenggorokan saat proses melakukan swab.

Akun @kemenkes_ri mengungkapkan, hukum pengambilan tes swab PCR dan Antigen saat puasa tertuang dalam Fatwa MUI Nomor 23 tahun 2021. Yakni, tentang Hukum Tes Swab untuk Deteksi Covid-19 saat Puasa.

“Walaupun diperbolehkan, swab PCR-Antigen disarankan dilakukan pada malam hari. Karena bagi sebagian orang, swab bisa memicu rasa ingin muntah saat proses pengambilan sampel di hidung maupun tenggorokan,” ungkap @kemenkes_ri.

Akun @Daddy__Jessie menyambut baik Fatwa MUI terkait swab PCR dan antigen di bulan Ramadan. Menurutnya, hal ini menjawab keraguan masyarakat yang ingin swab saat menjalankan puasa. “Swab aman dan tidak membatalkan puasa,” ujarnya.

“Menurut Fatwa MUI No. 23 tahun 2021 masyarakat yang menjalani puasa diperbolehkan untuk melakukan pemeriksaan swab untuk mendeteksi Covid-19. Jadi, jangan ragu lagi bila ingin melakukan swab antigen atau PCR selama bulan Ramadan ini, ya,” ungkap @ prosehat.

Akun @advencious memastikan bahwa tidak ada unsur makanan dalam melakukan swab. “Tenang, selama puasa Ramadan, walau dimasukkan ke rongga hidung, test swab bukan memasukkan sesuatu yang mengenyangkan,” katanya.

“Melakukan swab PCR atau antigen saat berpuasa itu boleh. Yang nggak boleh saat puasa itu kan makan atau menelan sesuatu melewati tenggorokan,” tutur @free_deny. “Batal kalau pas ke tenggorokan di alat swab ada es krim,” canda @rintikdapu.

Akun @yoannadia878 mengatakan, malam hari merupakan waktu yang tepat untuk melakukan swab meski di siang hari tidak membatalkan puasa. “Yoi dulu saya antigen dan swab saja jam 19.20 WIB, bada Isya biar aman juga di tiket pesawatnya kalau-kalau dapat penerbangan yang malam,” tuturnya.

“Jangan takut lakukan swab dan vaksinasi pada saat bulan puasa,” ujar @ciciliakirana1. “Ini adalah satu kelonggaran kepada umat Islam yang sedang berpuasa. Soalnya ini terkait kesehatan dan menjaga nyawa seseorang individu,” timpal @UbatOhUbat.

Akun @bloateddwarf mengungkapkan, masih banyak masyarakat yang takut melakukan swab karena takut membatalkan puasa. “Sekeliling saya menasehati agar tidak melakukannya kecuali setelah berbuka puasa,” ungkapnya.

“Swab test dan vaksinasi tidak membatalkan puasa. Swab test boleh dilakukan lantaran cara pengambilan sampel dahak, lendir, atau cairan dari nasofaring. Masyarakat tak perlu khawatir ya. Semoga puasa tahun ini lancar. Amin,” ungkap @AliBej0.

Akun @yogawidhianto mengaku masih ada sedikit keraguan dalam dirinya untuk melakukan swab saat puasa. “Kalau melakukan swab saat puasa dan keluar darah dari hidung. Bagaimana kalau begitu? Batal apa nggak puasanya,” ungkapnya. [ASI/rm.id]

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *