Jepang memberlakukan larangan impor 38 barang dari Rusia sebagai tanggapan atas invasi Rusia di Ukraina. Larangan itu sejalan dengan sanksi Amerika Serikat (AS) dan Eropa terhadap Rusia.
Dilansir kantor berita Turki Anadolu, barang-barang yang dilarang, enam adalah minuman beralkohol termasuk bir, empat adalah barang-barang yang berhubungan dengan kayu seperti kayu gelondongan, dan 28 adalah mesin listrik dan lainnya termasuk mobil dan suku cadang mobil. Larangan tersebut menyumbang 1,1 persen dari total impor Jepang dari Rusia pada 2021.
Kementerian Perekonomian, Perdagangan, dan Industri mengatakan impor alternatif akan diutamakan untuk produk yang dimaksud. Sekretaris Kabinet Matsuno Hirokazu menyatakan, sanksi internasional telah berdampak pada ekonomi Rusia.
“Jepang, bekerja sama dengan komunitas internasional, menjatuhkan sanksi keras kepada Rusia untuk mencegah eskalasi krisis dan mencapai gencatan senjata sesegera mungkin,” tambah Matsuno.
Langkah tersebut menyusul Parlemen Jepang secara resmi mencabut Rusia dari status perdagangan “negara paling disukai”, Rabu (20/4). Keputusan ini diambil, ketika Tokyo meningkatkan sanksi terhadap Rusia yang sedang menjalani operasi militer khusus di Ukraina.
Pencabutan status perdagangan Rusia adalah langkah terbaru Jepang yang menjatuhkan sanksi terhadap Moskow. Sebelumnya Perdana Menteri Fumio Kishida memutuskan untuk mengusir delapan diplomat dan pejabat perdagangan Rusia.
Keputusan parlemen Jepang juga termasuk revisi undang-undang valuta asing. Revisi ini bertujuan untuk mencegah transfer mata uang virtual yang dimiliki Rusia. Jepang mengambil peran yang lebih besar dalam upaya internasional melawan Rusia, karena kekhawatiran tentang dampak invasi di Asia Timur, dilansir Reuters. ***[RM.ID]
Tinggalkan Balasan