Dewan Kecewa Dengan Kenaikan Harga BBM

SERANG, BANPOS- Ketua Komisi IV pada DPRD Provinsi Banten, Muhammad Nizar, mengaku kecewa dengan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) dan juga pelarangan penjualan pertalite menggunakan jerigen. Hal itu disebut membuat masyarakat semakin susah, padahal saat ini tengah dalam fase pemulihan ekonomi pasca-pandemi.

Nizar mengatakan, kondisi-kondisi yang terjadi di Indonesia memang tidak terlepas dari kondisi internasional. Namun tetap, pemerintah Indonesia harus berpihak pada masyarakat, dengan memberikan solusi nyata.

“Memang kami sangat merindukan juga pemerintah yang membela kepentingan rakyat, disitu fungsi negara harus hadir sebenarnya,” ujarnya, Kamis (21/4).

Ia mengatakan, kondisi internasional yang menyebabkan terjadinya kenaikan harga BBM, harus bisa dihadapi dengan bijak. Salah satunya dengan menerapkan kembali subsidi BBM, sehingga harga tidak melonjak naik.

“Bagaimana pemerintah memberlakukan kembali subsidi negara kepada masyarakat. Karena saya pikir banyak sekali masyarakat yang perlu dibantu,” ungkapnya.

Menurutnya, selain BBM pun masih banyak permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Jangan sampai, masyarakat yang dibebankan oleh berbagai permasalahan itu.

“Jadi banyak sektor masing-masing yang memang perlu kita perjuangkan. Jadi saya pikir negara harus hadir, jangan membebankan kepada masyarakat yang terlalu besar,” ucapnya.

Mengenai pelarangan pembelian BBM jenis pertalite dengan derigen, Nizar menuturkan bahwa hal itu justru menekan ekonomi masyarakat, khususnya bagi mereka yang berusaha dengan menjual BBM eceran.

“Apalagi masuk ke recovery pandemi Covid-19, ini kan belum sempurna. Ini yang membuat masyarakat tertekan secara ekonomi,” tegasnya.

Kendati demikian, ia tidak memungkiri bahwa apabila penjualan dengan derigen diperbolehkan, maka akan ada oknum-oknum masyarakat tak berhak, yang mengambil keuntungan dari kebijakan itu. Sehingga, perlu ada kajian yang lebih matang lagi.

“Makanya harus diatur lebih ajeg lah oleh pemerintah, sehingga gimana caranya agar masyarakat tidak sulit,” tandasnya. (DZH/AZM)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *