Pemimpin gerakan independen dan penerima Nobel, Jose Ramos Horta mendeklarasikan kemenangannya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Timor Leste, Kamis (21/4).
Sebagaimana diberitakan Reuters, dari 100 persen suara, sebanyak 62,09 persen memilih Ramos Horta. Sementara presiden saat ini, Francisco Guterres (Lu Olo) memperoleh 37,91 persen suara.
Ini adalah hasil pilpres putaran kedua yang digelar 19 April lalu. Angka kemenangan tersebut membuat Horta bakal ditetapkan sebagai Presiden Timor Leste selanjutnya.
“Saya telah menerima mandat ini dari rakyat Timor Leste, atas komitmen rakyat terhadap demokrasi,” kata Horta dikutip Reuters di Dili, Kamis (21/4).
Setelah bertahun-tahun terjadi ketegangan politik antara partai-partai besar di Timor Leste, pemilihan ini dipandang penting bagi stabilitas negara.
Horta menegaskan, dia akan bekerja mengatasi perpecahan di Timor Leste. Dia akan melakukan apa yang sebelumnya sudah dilakukan sepanjang hidupnya: menggelar dialog dengan sabar dan tanpa henti.
“Untuk mendapatkan titik temu dan solusi atas tantangan yang dihadapi negara ini,” katanya.
Horta mengaku belum berbicara dengan Lu Olo. Tapi telah menerima undangan dari Kantor Presiden untuk membahas penyerahan kekuasaan.
Horta menambahkan, dia juga akan berjuang membawa Negara Timor Lorosa’e menjadi anggota ke-11 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Secepatnya tahun ini, atau paling lambat tahun depan. Saat ini, Timor Leste menyandang status pengamat di ASEAN.
Timor Leste merupakan rumah bagi 1,3 juta warga. Selama bertahun-tahun, negara yang memisahkan diri dari Indonesia itu bergulat dengan ketidakstabilan politik dan tantangan ekonomi. Timor Leste mengandalkan ekonominya pada minyak dan gas.
Horta (72) dan Guterres (67) masih mendominasi politik setelah dua dekade berlalu, meskipun tokoh-tokoh yang lebih muda juga bermunculan. Lebih dari 76 persen suara bulan lalu direbut kedua tokoh itu.
Pemenang pemilu putaran kedua akan mulai menjabat pada 20 Mei, bertepatan dengan peringatan 20 tahun pemisahan Timor Leste dari Indonesia.
Horta pernah menjabat sebagai Perdana Menteri, kemudian sebagai presiden negara itu dari 2007 hingga 2012. Pada pilpres putaran pertama pemilihan 19 Maret lalu, Horta tidak mendapatkan lebih 50 persen suara, sehingga pemilu putaran kedua harus dilaksanakan. Namun kini, dia sudah menang jauh dari pesaingnya.[PYB/RM.ID]
Tinggalkan Balasan