Prof Hikmahanto: Dukungan Turki Di Presidensi G20 Memberi Dampak Positif

Pemerintah Turki memberikan dukungan bagi suksesnya Presidensi G20 Indonesia.

Sebagai pemegang Presidensi G20, Indonesia memang terus menjalin komunikasi dan konsultasi dengan semua negara anggota agar di tengah situasi dunia. Hal ini agar negara G20 tetap dapat bekerja dan berkontribusi bagi upaya dunia untuk pulih dari pandemi.

Demikian dikatakan Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Prof Hikmahanto Juwana, saat dihubungi di Jakarta, Minggu (24/4).

Dukungan yang diberikan pemerintah Turki menurutnya menjadi poin penting karena hal itu didasarkan pada konsensus, dan bukan menjadi keputusan sebagian negara saja. “Dukungan ini penting. Bukan keputusan sebagian negara, bahkan Indonesia saja,” katanya.

Diketahui bahwa Turki menjadi ketua di MIKTA, yaitu kemitraan inovatif yang menyatukan Meksiko, Indonesia, Republik Korea (ROK), Turki, dan Australia. Sedangkan Indonesia juga saat ini menjadi ketetuaan di G20.

Keduanya memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi dunia. Sebagai tuan rumah, Indonesia melakukan berbagai upaya agar KTT G20 berjalan lancar dan memastikan seluruh negara hadir.

“Indonesia harus melobi Amerika Serikat dan sekutunya untuk tetap hadir dan bila mereka ingin menghukum Rusia silahkan mereka walk out. Namun tidak dengan cara memboikot atau tidak hadir,” ucapnya.

Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi dan Menlu Turki Mevlüt Çavuşoğlu sepakat untuk memajukan prioritas G20 dalam mengatasi pandemi, menciptakan ketahanan kesehatan global, dan mendorong transformasi digital dan transisi energi.

Menlu Turki juga menyampaikan kembali dukungan kuat Turki terhadap presidensi dan prioritas Indonesia di G20. G20 adalah forum ekonomi untuk pemulihan global, bukan untuk mengangkat konflik politik.

Indonesia dapat melakukan sejumlah hal dan merangkul lebih banyak dukungan dari berbagai negara. Hikmahanto menekankan, pentingnya komunikasi yang dilakukan Indonesia agar semua negara hadir saat KTT nanti.

“Menurut saya Indonesia harus melobi negara-negara yang berencana akan memboikot. Sampaikan bahwa G20 harus bisa membuat terobosan sehingga ekonomi dunia akan tumbuh. Dengan memboikot maka mereka akan bertanggungjawab atas kemerosotan ekonomi dunia,” ujarnya.

Turki mendorong perundingan perdamaian dan menegaskan kembali pentingnya segera menghentikan perang dan mendorong cara-cara damai untuk mencapai resolusi atas konflik.

Di sisi lain, prioritas G20 adalah untuk pemulihan global sehingga diperlukan upaya bersama dan dukungan banyak negara guna memastikan hal tersebut. Dukungan yang diberikan Turki dapat memberikan imbas positif yang signifikan dalam Presidensi G20 Indonesia dan menjaga prioritas G20.

“Iya dukungan Turki memberi imbas positif. Bila perlu Menlu bertemu langsung dengan para Menlu G20 untuk mendapatkan dukungan seperti dari Turki,” pungkasnya. [DIT/RM.ID]

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *