Hadiri Pertemuan WSCF Di Jerman, Ketum GMKI Akan Sampaikan Kondisi Indonesia

World Student Christian Federation, wadah berhimpun seluruh Gerakan Mahasiswa Kristen yang ada di seluruh dunia, akan melaksanakan General Assembly pada Juni mendatang, di Jerman. Ketua Umum GMKI Jefri Edi Irawan Gultom, bakal menghadiri acara tersebut.

“Saya akan menghadiri kegiatan General Assembly (GA) yang diselenggarakan oleh WSCF Global di Berlin-Jerman pada 23 Juni sampai 1 Juli 2022, pertemuan ini sangat penting, karena WSCF merupakan wadah berhimpun Gerakan Mahasiswa Kristen dari seluruh dunia,” ujarnya, Selasa (26/4).

Pertemuan tersebut akan membahas kondisi internasional saat ini. Setiap delegasi, juga akan diberikan ruang untuk menyampaikan kondisi negaranya masing-masing.

“Pada pertemuan tersebut ada beberapa hal tentang kondisi global yang akan dibahas, seperti ketidakadilan sosial, kemiskinan dan penyebab peperangan, tetapi nanti kita akan diberikan ruang untuk menyampaikan kondisi negara kita masing-masing,” ungkap Jefri.

Sebagai delegasi dari Indonesia, banyak hal menarik yang akan disampaikan pada forum yang dihadiri ratusan negara tersebut.

“Kita akan buat presentasinya seputar kondisi Indonesia saat ini dan akan disaksikan ratusan negara yang hadir, tentu akan banyak poin-poin pentinglah, seperti kondisi ekonomi, sosial, budaya dan politik,” terang mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) tersebut.

Untuk penyusunan materi yang akan disampaikan pada pertemuan General Assembly WSCF Global, Jefri memastikan akan mempersiapkannya dengan optimal.

“Tentu tidak boleh asal-asalan, harus disusun dengan matang dan by data, karena forum itu merupakan forum tertinggi di WSCF sehingga dapat mengambil keputusan yang harus dilaksanakan oleh setiap SCM (Student Christian Movement) dan pengurus WSCF Global hingga pengurus WSCF Regional,” tegasnya.

GMKI merupakan member terbesar di WSCF Global karena memiliki anggota paling banyak dan aktif berkegiatan melakukan kaderisasi.

“Sehingga kita harus tunjukkan pada dunia internasional bahwa mahasiswa Indonesia juga dapat memberikan legacy pada pertemuan lintas negara,” tutup Jefri. [NOV/RM.ID]

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *