Pemudik Ngamuk di Merak , GAK Masih Aman

CILEGON, BANPOS – Para pemudik yang hendak menyeberang melalui jalur Merak merasa jengkel dengan pelayanan PT ASDP Indonesia Ferry cabang Merak. Mereka merasa ada perlakuan yang berbeda yang diberikan oleh petugas jaga, dan muncul tudingan adanya uang tips yang memperlancar proses masuknya kendaraan.

Hasil pantauan di lokasi sekitar jam 04.00 WIB, ratusan pengendara sepeda motor di Dermaga II Pelabuhan Merak terlibat cekcok dengan petugas yang berjaga di dermaga lantaran sudah menunggu antrian dari jam 11 malam hingga Selasa subuh. Namun anehnya, mereka tak kunjung diperbolehkan naik ke kapal ferry dan diberangkatkan menyeberang ke Sumatera.

Para pemudik ini mengamuk karena petugas tidak memperbolehkan naik ke kapal ferry. Hal itu dikarenakan petugas meminta para pemudik roda dua dapat menunggu antrian sampai kendaraan roda empat telah mencapai maksimum.

Akibatnya banyak dari pemudik sepeda motor menerobos pintu dan langsung tancap gas agar bisa menaiki kapal. Mereka menduga petugas palang pintu lebih memilih kendaraan roda empat yang memberikan tips (uang lebih) agar mempermudah mereka masuk ke dalam kapal ferry.

Salah satu pemudik juga menyampaikan pesan tak puas dengan layanan pihak ASDP dan sambil mengadukan ke Presiden Jokowi untuk mengusut seluruh petugas yang ada di ASDP Pelabuhan Merak.

“Pak Presiden Jokowi tolong usut ini ASDP. Kita sudah dari jam 11 malam hingga subuh belum diberangkatkan. Alasannya petugas kuota motor hanya 10 unit,” pinta Dean, salah satu pemudik sepeda motor.

Agar kondisi kondusif, petugas yang berada di area dermaga akhirnya memberi akses bagi pengendara sepeda motor untuk masuk ke dalam kapal ferry. Data sementara rekapitulasi PT ASDP Indonesia Ferry cabang Merak, jumlah penumpang terakhir mencapai 21.955 orang dan jumlah kendaraan mencapai 4.311 unit kendaraan yang diberangkatkan.

Pemudik lainnya, Uswatun Hasanah, pemudik tujuan Way Kanan, Lampung mengatakan, ia sudah bisa memprediksi jika saat ini bakal terjadi kepadatan calon penumpang kapal penyeberangan. Hal tersebut menyusul kebijakan pemerintah yang mengizinkan mudik di tahun 2022.

“Nyangka si kalau bakalan padat, karena kan dua tahun enggak bisa mudik terus sekarang diizinkan untuk mudik. Rindu banget sama kampung halaman, dua tahun enggak lebaran sama keluarga gara-gara Covid-19,” kata Uswatun Hasanah di Pelabuhan Merak.

Direktur Komersial dan Pelayanan PT ASDP ASDP Indonesia Ferry (Persero), Yusuf Hadi menyatakan, pihaknya telah mengantisipasi peningkatan Angkutan Lebaran 2022 ini mulai dari 15-30 persen dengan berbagai strategi yang telah disiapkan.

Apabila dibandingkan dengan Angkutan Lebaran Tahun 2019 lalu sebelum adanya pelarangan akibat Pandemi Covid-19, sejumlah kriteria angkutan sudah melebihi target yang telah ditentukan. Rinciannya adalah, pejalan kaki di atas kendaraan sudah naik 33 persen. Penumpang pejalan kaki masih di bawah 67 persen, sedangkan untuk kendaraan roda dua itu lebih rendah dari 2019 atau hanya 8 persen.

Kemudian, kendaraan roda empat naik 42 persen jika dibandingkan dengan tahun 2019. Untuk bus, masih terbilang rendah dari tahun 2019, yakni hanya 5 persen. Sementara untuk truk barang, naik 95 dibandingkan dengan tahun 2019.

“Jadi antisipasi untuk berbagai skenario sudah disiapkan,” katanya. Yusuf menambahkan, pihaknya menyiagakan 68 kapal Roro dengan skema sangat padat yakni mengoperasikan 34 kapal. “Pada hari ini sampai dengan tadi pagi realisasinya sampai 88 trip,” tandasnya.

Sementara, aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau (GAK)  di Selat Sunda yang semakin meningkat dan naik statusnya menjadi Siaga atau Level III, dinyatakan tak berpotensi tsunami, kalau lavanya langsung jatuh ke dasar laut. “Jika hanya lava Anak Gunung Krakatau saja yang berguguran langsung ke dasar laut tidak tertahan di dinding Anak  Gunung Krakatau tidak akan menimbulkan potensi tsunami, begitu juga dengan material lainnya,” kata Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Suryana.

Meski demikian,  pihaknya tetap meminta kepada masyarakat tetap berada dijarak aman, dan tetap mematuhi instruksi resmi dari pemerintah.

Dalam mengantisipasi itu Pemprov Banten sudah melakukan kesiapsiagaan sejak dini, seperti pengaktifan kembali alat Early Warning System (EWS) di tiga daerah yang berpotensi terjadi gempa yang dapat menimbulkan tsunami yakni daerah Pasauran, Kabupaten Serang serta di Panimbang dan Labuan, Kabupaten Pandeglang.

“Kondisi sirine dari tiga lokasi, yang berfungsi dua yaitu di Panimbang dan Labuan, yang 1 di Pasauran masih dalam perbaikan oleh BMKG setelah sebelumnya ada yang mencuri bagian dari alat tersebut,” ungkapnya.

Kemudian, BPBD Banten sudah mendapat izin untuk penggunaan aplikasi EWS yang dimotori oleh BMKG Pusat. Aplikasi itu saat ini sudah disosialisasikan ke seluruh masyarakat serta Muspika di tingkat Kecamatan di Provinsi Banten, khususnya bagi daerah-darah yang berpotensi terjadi bencana. Fungsinya, dengan aplikasi yang terpasang di masing-masing smartphone itu bisa mengetahui potensi bencana apa yang akan terjadi.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi meminta harga tiket penyeberangan di siang hari dijual lebih murah dibandingkan harga tiket di malam hari.

Budi menambahkan, dengan adanya konsep tersebut, pemudik yang hendak melakukan perjalanan di malam hari akan berkurang dan akan melakukan perjalanan di siang hari. Meski demikian, kondisi tersebut dianggap tidak pasti.

“Meski ketidakpastian itu, tetap akan saja saya tugaskan Pak Dirjen untuk melakukan 2 mitigasi tersebut. Dua mitigasi tersebut, membuat disparitas antara siang dan malam dan mengoperasikan 2 Dermaga Pelabuhan Pelindo,” katanya.

Di tempat yang sama, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan terjadi pergeseran arus mudik Lebaran 2022 di Pelabuhan Merak, Cilegon. “Tadi kita lihat bahwa dari kecenderungan yang ada dibandingkan pada tahun 2019 situasi normal, biasanya untuk wilayah Merak kegiatan mulai padat saat malam hari, namun hari ini sudah mulai terjadi pergeseran arus mudik,” ujar Sigit.

Menurut dia, siang ini arus mudik di Pelabuhan Merak sempat masuk situasi kuning, artinya sempat ada penyetopan sementara di jalur yang sudah dipersiapkan. Kapolri melihat di seluruh dermaga terlihat sudah penuh, artinya di satu sisi terlihat pergeseran terkait masyarakat yang akan melaksanakan mudik, khususnya di wilayah Merak.

Terpisah, dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat saat mudik lebaran 2022, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang mendirikan posko Kesehatan di dua titik diantaranya Alun-alun Pandeglang dan Karangsari Carita.

Kepala Dinkes Kabupaten Pandeglang, Raden Dewi Setiani mengatakan, saat ini pihaknya telah mendirikan 2 posko Kesehatan untuk memberikan pelayanan Kesehatan dan pelayanan vaksinasi kepada para pemudik.

“Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang mendirikan 2 Posko pelayanan kesehatan mulai H-7 sampai dengan H+7. Jadi bagi para pemudik yang ada keluhan kesehatan dalam perjalanan atau ingin melakukan vaksinasi bisa datang ke Posko pelayanan kesehatan yang tersedia,” kata Dewi.

Sementara, Manajer Biro Teknik dan operasi Tol Serang – Panimbang, Pudik Prayoga kepada wartawan mengatakan, pihaknya memprediksi puncak arus mudik terjadi pada 28-30 April.

 “Kami prediksi untuk puncak arus mudik lebaran ini pada H-3 dan H-1 atau tanggal 28-30 April, untuk arus balik sendiri diprediksi terjadi pada tanggal 6 Mei 2022 atau H+5 dan H+8,” katanya.

Pihaknya juga memprediksi puncak arus mudik sebanyak kurang lebih 10.000 kendaraan yang akan melintasi jalan tol Serang – Panimbang. Volume kendaraan diperkirakan akan meningkat sebanyak 30 persen.

“Ya, diprediksi untuk arus mudik lebaran, lalu lintas harian rata-rata akan ada sekitar 8.000-10.000 kendaraan, mengalami peningkatan sekitar 30 persen,” jelasnya.(HER/RUS/LUK/DHE/PBN

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *