CILEGON, BANPOS – Ratusan warga dari sejumlah kelurahan di Kecamatan Grogol melakukan aksi unjuk rasa di PT Lotte Chemical Indonesia (LCI), Kota Cilegon, Senin (23/5). Massa berunjuk rasa menyampaikan sejumlah aspirasi kepada perusahaan. Mulai dari menyampaikan tuntutan terkait perekrutan tenaga kerja hingga penanganan masalah banjir.
Pantauan di lokasi, massa aksi yang tergabung dari 3 kelurahan yakni Kelurahan Rawa Arum, Kelurahan Gerem dan Kelurahan Warnasari datang ke lokasi sekitar pukul 09.00 WIB. Tampak saat massa datang di lokasi, petugas kepolisian telah melakukan penjagaan ketat. Terlihat dari massa aksi yang turun ke lokasi, hadir ibu-ibu yang turut menyuarakan aspirasinya. Saat aksi mulai berjalan, satu persatu warga mulai berorasi dengan menggunakan pengeras suara.
Salah satu perwakilan warga, Tuti meminta agar Lotte menyelesaikan masalah-masalah yang terdampak bagi masyarakat. Mulai dari masalah banjir, pencemaran udara hingga perekrutan tenaga kerja. Selama ini, persoalan seperti banjir masih menyisakan masalah bagi masyarakat. Kata dia, banyak rumah warga yang terdampak banjir akibat pembangunan pabrik Lotte. Ia meminta agar perusahaan tidak hanya memberikan janji manis tetapi diminta untuk merealisasikannya.
“Tolong warganya jangan di janjikan manis aja. Mohon perhatikan. Perabotan rumah kami banyak rusak, karena banjir. Tolong jangan diam aja. Jangan janji-janji terus. Ibu-ibu di sini repot. Setiap hujan kita takut akan banjir. Tolonglah bagaimana caranya oleh PT Lotte. Jangan disepelekan,” kata Tuti dalam orasinya.
Tuti mendesak, agar PT Lotte Chemical segera merealisasi semua janji yang pernah disampaikan kepada warga. Ia meminta agar tuntutan warga diakomodir. “Janji mau di pekerjakan (warga) tapi sampai sekarang tidak ada tindaklanjutnya. Terserah tanggapan pihak PT Lotte seperti apa. Yang jelas, tolong diusahakan. Saya minta sebesar-besarnya pihak Lotte Chemical bisa menyelesaikan persoalan ini,” ujarnya.
Salah satu massa aksi lainnya, Rikil Amri bahwa pihaknya tidak ingin menjadi tamu sendiri. “Kami tidak mau menjadi tamu di rumah sendiri. Kami melihat siapa yang bekerja di PT Lotte Chemical Indonesia,” ujar Rikil Amri saat penyampaian oratornya di hadapan masa aksi yang digelar di depan PT Lotte Chemical Indonesia, Senin (23/5).
Selain itu, kata Rikil, bahwa agar kawan-kawan meminta untuk menghentikan pekerjaan mereka. Karenanya, mereka hanya bisa menyakiti hati masa aksi yang sedang panas-panasan disini. “Mereka yang bekerja disini, bukan warga Gerem, bukan warga Warnasari, warga Rawa Arum,” tegasnya.
“Mereka yang bekerja bukan orang sini bukan orang Cilegon, bukan orang ring satu Lotte Chemical Indonesia. Tapi orang jauh-jauh disana orang jawa dan sebagainya. Selain itu, kami meminta mereka yang bekerja hentikan pekerjaan mereka, sekarang,” tegasnya.
Sambung Rikil, bahwa pihaknya sudah meminta tapi mereka bekerja sedangkan dirinya panas- panasan disini untuk menuntut tenaga kerja dari rawa arum gerem dan Warsanari. “Untuk apa kami menjadi tamu di rumah sendiri bayangkan kawan-kawan. Padahal kami punya rumah tapi kami hanya ngemis-ngemis masuk rumah sendiri,” paparnya.
Suasana rapat pembahas antara warga dari sejumlah kelurahan di Kecamatan Grogol, Kota Cilegon dengan manajemen PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) semakin memanas. Pasalnya, dalam rapat tersebut tidak menghasilkan hasil apapun alias deadlock.
Pantauan, rapat yang berlangsung pada pukul 11.30 WIB hingga pukul 13.00 WIB sempat memanas ketika perwakilan warga meminta ketegasan dan kepastian dari pihak PT Lotte Chemical. Akan tetapi, pihak Lotte sendiri menyatakan tidak bisa menjawab permintaan para warga soal tenaga kerja. Sontak, sejumlah perwakilan warga yang ikut dalam rapat finalisasi ini meninggalkan ruang rapat.
Salah satu tokoh masyarakat Rawa Arum, Kecamatan Grogol, Husen Saidan mengaku kecewa atas pernyataan yang diberikan oleh pihak PT Lotte Chemical yang tidak bisa mendengarkan aspirasi warga terkait tenaga kerja ini.
“Dari hasil mediasi ini sudah jelas sekali. Artinya, pihak PT Lotte Chemical telah meremehkan Komisi II DPRD Cilegon, perwakilan Polri dan Pemda yang telah mengikuti pembahasan ini. Justru yang datang ke sini (pihak PT Lotte Chemical) tidak memiliki kompetensi apapun. Dan hasil ini bentul-betul meremehkan kami. Lah, buat apa kita cape-cape dari pagi bidara yang datang (pihak Lotte) justru tidak memiliki kompetensi?,” ujar Husen, Senin (23/5).
Husen menambahkan, dengan kondisi ini, pihaknya menuntut agar pihak PT Lotte Chemical untuk memberikan peluang kerja, menyelesaikan persoalan debu pasir hingga banjir yang mengancam warga di 3 kelurahan tersebut:
“Wajar kami menuntut ini. Apalagi syarat Amdal sudah jelas nyata. Kalau syarat amdal mereka tidak lakukan berarti syarat tersebut tidak mereka (PT Lotte) baca? Jika hal ini terjadi, kami juga punya kepentingan untuk menolak investasi PT Lotte Chemical masuk ke Kota Cilegon,” tambahnya.
Selain menolak investasi masuk ke Cilegon, warga Rawa Arum pun akan mengirimkan surat ke Presiden Republik Indonesia (RI). “Yang tadinya masyarakat mendukung bisa saja menolak. Kalau tidak ada nilai manfaatnya untuk apa? pemerintah menitipkan ada investasi agar ada nilai manfaat bagi masyarakat. Tapi kalau tidak ada nilai manfaatnya untuk apa?,” ujarnya.
Senada dengan Husen, Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon, Faturohmi mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi keberadaan PT Lotte Chemical Indonesia masuk ke Kota Cilegon. Evaluasi tersebut akan dilakukan setelah hasil pembahasan yang akan digelar pada keesokan harinya, Selasa (24/5).
“Kita akan lihat besok gimana hasilnya di Polres Cilegon. Tapi yang jelas, laporan yang kami terima, dari 78 orang hanya 8 orang saja yang bekerja di sini (PT Lotte Chemical). Kedepan, kami minta pihak Disnaker untuk membentuk Tim Khusus berkaitan dengan proses PT Lotte Chemical,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak PT LCI. (LUK)
Tinggalkan Balasan