Beberapa barang kebutuhan bumbu dapur di Kabupaten Pandeglang, mengalami kenaikan harga. Dengan adanya kenaikan tersebut, sejumlah pedagang di Pasar Badak Pandeglang mengeluh.
Beberapa barang kebutuhan bumbu dapur yang mengalami kenaikan tersebut diantaranya tomat, bawang merah dan cabai rawit yang kenaikannya mencapai hingga Rp 120 ribu per kilogramnya. Kenaikan tersebut sudah berlangsung sejak beberapa hari terakhir, akibatnya para pedagang di Pasar Badak Pandeglang mengalami penurunan omset.
Pantauan di Pasar Badak Pandeglang, kenaikan harga yang terjadi hingga ada yang mencapai 100 persen, kenaikan tersebut terjadi pada cabai rawit orange yang saat ini dijual seharga Rp 120 ribu perkilogram dari harga sebelumnya yang hanya Rp 32 ribu perkilogram, cabai merah keriting Rp 80 ribu dari sebelumnya Rp 30 ribu perkilogram. Sementara bawang merah dijual dengan harga Rp 60 ribu dari harga sebelumnya Rp 13 ribu perkilogram, serta tomat dari harga Rp 5 ribu kini dijual dengan harga Rp 20 ribu per kilogramnya.
Salah seorang pedagang di Pasar Badak Pandeglang, Ningsih mengatakan, sejumlah barang kebutuhan bumbu dapur mengalami kenaikan sejak tiga hari yang lalu. Kenaikan tersebut diduga karena kurangnya pasokan dari para petani karena mengalami gagal panen.
“Kenaikannya sudah sekitar tiga hari, ini tidak bertahan tapi langsung naik begitu saja. Menurut informasi katanya akibat pasokan yang kurang karena petani gagal panen,” kata Ningsih kepada wartawan, Senin (6/6).
Dengan adanya kenaikan harga tersebut, Ningsih mengaku mengalami penurunan omset sekitar 20 persen, karena jumlah pembeli mengalami penurunan.
“Pembelinya kurang, ya omzet juga ada penurunan sekitar 20 persen setiap harinya,” singkatnya.
Sementara itu, salah seorang warga Pandeglang, Didin mengaku sangat keberatan dengan tingginya harga bahan kebutuhan bumbu dapur saat ini, karena didin yang sehari-harinya berjualan makanan ini, terpaksa harus mengurangi pembelian cabai dari biasanya 5 kilogram setiap harinya kini hanya mampu satu kilogram saja.
“Sangat mengeluh dengan kenaikan ini, pembelian pun saya kurangi. Pemasukan dengan pengeluaran lebih besar pengeluaran, karena saya cuma jualan seblak di rumah,” katanya.
Menurutnya, dengan adanya kenaikan harga, para pedagang dan warga berharap pemerintah daerah bisa kembali menstabilkan harga di pasaran, sehingga perekonomian masyarakat dapat kembali normal.
“Saya berharap agar pemerintah segera turun tangan mengatasi kenaikan harga ini, saya sebagai warga sangat keberatan,” ungkapnya.(dhe/pbn)
Tinggalkan Balasan