TANGERANG, BANPOS – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang mengonfirmasi sebanyak 13 ekor sapi di Cipondoh positif terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Jumlah itu masih berpotensi terus bertambah mengingat saat ini DKP juga tengah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah sapi-sapi lainnya yang menunjukkan gejala serupa.
Kepala DKP Kota Tangerang Abduh Surahman menyampaikan, begitu menerima peringatan dari Kementerian Pertanian bahwa Jawa Timur dan Aceh berjangkit PMK, pihaknya mengundang peternak yang ada di Kota Tangerang dalam rangka sosialisasi.
“Nah, tiga hari setelah diundang ada laporan masuk dari salah satu peternak bahwa sapinya memiliki ciri-ciri sama dengan yang sudah kena PMK. Maka kemudian kita lakukan survei, ada 13 ekor sapi dan kemudian kita ambil air liurnya dan kita kirim ke Subang yang memang mempunyai kemampuan untuk mengetahui hal itu. Dua hari kemudian muncul konfirmasi dari mereka bahwa 13 ekor sapi itu positif terkena PMK,” ujar Abduh kepada wartawan, Kamis (9/6) usai penyerahan bibit ikan di Puspemkot Tangerang.
Lebih jauh dikatakannya, sejak kejadian itu, DKP gencar menemui para peternak untuk melakukan isolasi dan pembatasan-pembatasan agar mereka tidak berhubungan dengan peternak yang ternaknya sakit.
“Cuma satu sih (peternak yang ternaknya sakit PMK), itu milik Pak H Rozi di Cipondoh,” ungkapnya. Selain itu, DKP juga mengimbau peternak untuk tidak mendatangkan ternak dari luar daerah terutama dari Jatim dan Aceh. “Itu data sudah kita dapatkan datanya dari pertengahan Mei lalu,” jelasnya.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan ini juga menyampaikan, DKP kemudian mengirimkan obat dan vitamin kepada peternak yang memang mampu menyembuhkan. “Karena memang ternyata PMK itu bisa disembuhkan,” ucapnya.
Selain dari Cipondoh, Abduh menambahkan pihaknya juga sudah menerima laporan kondisi serupa dari Karang Tengah dan Kecamatan Pinang. “Kita sudah lakukan survei ke sana dan kita tunggu hasilnya sekarang,” terangnya.
Disinggung apakah hewan ternak milik H Rozi berasal dari luar daerah, Abduh menyebut berasal dari Jawa Timur. “Itu dari Jatim, kan di situ persoalannya. Kenapa tetap mendatangkan dari Jatim? Karena rupanya jauh-jauh hari dia sudah kirim uang agar dikirimi sapi. Jadi dilematis,” ucapnya. Terkait kondisi terkini sapi-sapi yang sudah positif PMK tadi, dia mengatakan baru hanya satu yang sembuh. “Yang lainnya masih sakit,” ungkap mantan Kepala Disnaker Kota Tangerang ini. (IRFAN/MADE)
Tinggalkan Balasan