Pemkab Belajar PAD ke Sleman

PANDEGLANG, BANPOS-Memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 1 triliun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang melakukan studi tiru ke Kabupaten Sleman.

Bupati Pandeglang Irna Narulita didampingi Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban saat melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) studi tiru ke Kabupaten Sleman menyatakan bahwa dipilihnya kabupaten tersebut karena memiliki PAD mencapai Rp 1 triliun.

“Saya sangat termotivasi ilmunya, dengan APBD Rp 3 triliun dan PAD Kabupaten Sleman sampai Rp1 triliun. Banyak hal ingin dipelajari, saya beserta jajaran akan melakukan studi tiru untuk bisa membawa kebermanfaatan bagi masyarakat Kabupaten Pandeglang,” kata Irna saat memberikan sambutan, Kamis (9/6) lalu.

Irna menegaskan, dirinya ingin belajar lebih banyak dari Pemkab Sleman terkait pendapatan PAD yang bersumber dari pengelolaan obyek wisata.

“Bagaimana strategi bekerjasama dengan media massa. Kami juga ingin belajar bagaimana pengelolaan obyek wisata sehingga PAD bisa Rp1 triliun, karena kami juga ingin maju,” katanya.

Dijelaskannya, salah satu hasil dari studi tiru yang akan diimplementasikan di Kabupaten Pandeglang yaitu terkait Peraturan Bupati (Perbup) Kabupaten Sleman yang mewajibkan setiap orang melakukan kunjungan ke Kabupaten Sleman diharuskan menginap di Kabupaten Sleman.

“Di Sleman, Peraturan Bupatinya keren banget. Insya Allah akan saya tiru, salah satu strategi luar biasa,” ujarnya.

Menurutnya, biasanya kalau tamu akan melakukan kunjungan ke Kabupaten Pandeglang itu menginapnya bukan di Kabupaten Pandeglang. Tetapi menginap di hotel di kabupaten tetangga yaitu di Kabupaten Serang.

“Biasanya tamu kami menginap di kabupaten tetangga, di Kabupaten Serang. Oleh karena itu adanya Perbup merupakan langkah strategis untuk meningkatkan PAD,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengungkapkan, Kabupaten Sleman bukan lebih baik, hanya saja semua daerah itu punya keunggulan masing-masing.

“PAD kita Rp1 triliun akan kita kembalikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kita bukan lebih baik, hanya saja mungkin yang tidak ada di Pandeglang bisa dipelajari begitu juga yang tidak ada di Sleman bisa dipelajari di Pandeglang,” katanya.(dhe)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *